Sandiaga ingin warga terlibat dalam penanganan masalah Jakarta
7 Februari 2018 10:28 WIB
Arsip Foto. Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno saat menyapa Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan juga Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) seusai apel di lingkungan Kecamatan Cipayung, Jakarta, Rabu (24/1/2018). (ANTARA /Yulius Satria Wijaya)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno ingin melibatkan warga dalam perencanaan pembangunan dan penanganan masalah Ibu Kota, termasuk persoalan banjir dan penataan wilayah.
"Ini yang lagi Musrembang, ada beberapa daerah sekarang menampung dari warga dan tingkat partisipasinya tinggi dari warga. Kita lihat karena kita pinginnya ada partispatif dan inisiatif dari warga sendiri. Seperti di Kampung Arus kemarin, saya sudah turun sebelumnya dua kali ke sana, mereka intinya enggak mau digusur," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
"Jadi kemarin, waktu saya datang, ada Pak RW bilang sebagian warga sudah bersedia. Akhirnya, melihat ini, dan harus kita tangkap dengan gerak cepat kalau mereka berubah pikiran. Kita siapkan programnya yang sesuai. Tentunya keinginan kita mengelola ini lebih baik lagi," ia menambahkan.
Dia mencontohkan, dalam hal relokasi warga pemerintah provinsi menginginkan adanya dialog dengan warga untuk meminta masukan mengenai rencana pemindahan dan pemilihan lokasi untuk relokasi.
"Supaya mereka ada touch and feel, di mana mereka akan tinggal setelah itu. Rata - rata kan mereka sudah puluhan tahun di sana, dan mereka sudah nyaman, dan waktu diketok - ketok itu kalian lihat sendiri, mereka katakan 'udah biarin aja tinggal, kita sudah biasa," katanya.
Ia menambahkan warga sudah merasa biasa tinggal di tempat yang rutin kebanjiran meski harus menghadapi risiko bahaya, namun pemerintah menginginkan kebidupan warganya lebih baik dengan mengupayakan tempat tinggal yang aman.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengemukakan rencana membangun turap dan penahan air di Kampung Arus untuk membendung luapan air sungai saat hujan.
"Ini yang lagi Musrembang, ada beberapa daerah sekarang menampung dari warga dan tingkat partisipasinya tinggi dari warga. Kita lihat karena kita pinginnya ada partispatif dan inisiatif dari warga sendiri. Seperti di Kampung Arus kemarin, saya sudah turun sebelumnya dua kali ke sana, mereka intinya enggak mau digusur," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
"Jadi kemarin, waktu saya datang, ada Pak RW bilang sebagian warga sudah bersedia. Akhirnya, melihat ini, dan harus kita tangkap dengan gerak cepat kalau mereka berubah pikiran. Kita siapkan programnya yang sesuai. Tentunya keinginan kita mengelola ini lebih baik lagi," ia menambahkan.
Dia mencontohkan, dalam hal relokasi warga pemerintah provinsi menginginkan adanya dialog dengan warga untuk meminta masukan mengenai rencana pemindahan dan pemilihan lokasi untuk relokasi.
"Supaya mereka ada touch and feel, di mana mereka akan tinggal setelah itu. Rata - rata kan mereka sudah puluhan tahun di sana, dan mereka sudah nyaman, dan waktu diketok - ketok itu kalian lihat sendiri, mereka katakan 'udah biarin aja tinggal, kita sudah biasa," katanya.
Ia menambahkan warga sudah merasa biasa tinggal di tempat yang rutin kebanjiran meski harus menghadapi risiko bahaya, namun pemerintah menginginkan kebidupan warganya lebih baik dengan mengupayakan tempat tinggal yang aman.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengemukakan rencana membangun turap dan penahan air di Kampung Arus untuk membendung luapan air sungai saat hujan.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: