Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy mengatakan partainya akan menggelar Musyawarah Nasional Alim Ulama pada April 2018, memberikan masukan nama calon wakil presiden kepada Joko Widodo.

"Kami setiap kali turun selalu bertanya kepada ulama dan bertanya kepada konstituen mengenai cawapres Pak Jokowi, dan kami pada April akan melangsungkan munas alim ulama membahas tersebut," kata Romahurmuziy atau Romy di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa.

Romy mengatakan para kiai dan alim ulama merekomendasikan Jokowi menggandeng cawapres dari kalangan santri dan rekomendasi tersebut telah disampaikan kepadanya pada akhir 2017.

Dia menjelaskan rekomendasi itu dengan pertimbangan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membantu menghindarkan Jokowi dari serangan isu-isu berbau SARA saat Pemilu 2019.

"Kalau wakilnya dari kalangan santri menjadi tidak masuk akal kalau ada label-label yang selama ini diviralkan dan dialamatkan kepada beliau," ujarnya.

Pertimbangan kedua, menurut dia, yaitu menempatkan kader PPP menjadi calon wakil presiden dari Jokowi.

Romy mengakui kader PPP mendorongnya untuk maju sebagai cawapres di Pemilu 2019 mendampingi Jokowi namun hal itu harus ditentukan oleh konsolidasi partai-partai pendukung.

"Setiap kader pasti menginginkan kader terbaiknya duduk di puncak kepemimpinan nasional dan ketika saya turun pun mereka selalu meneriakkan itu," katanya.

Dia menjelaskan harus dilihat konstelasi partai politik pendukung Jokowi di Pilpres 2019 yaitu siapa saja partainya dan kontribusinya masing-masing seperti apa, lalu baru bisa menentukan cawapres.

Selain itu, menurut dia, penentuan cawapres juga didasarkan kebutuhan Jokowi, yaitu sosok yang diusung menjadi cawapres harus memiliki visi dan misi serta pandangan yang sama.