Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan debit sungai di Jakarta mengalir lebih lancar sehingga berdampak positif terhadap penanganan banjir di Ibu Kota.

"Normalisasi Sungai Ciliwung yang dilakukan sebelumnya menyebabkan debit sungai menjadi lebih lancar mengalir," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers diterima di Jakarta, Selasa.

Hingga pukul 12.00 WIB, tinggi muka air di Bendung Katulampa dan Depok ada pada posisi normal, yaitu Siaga IV, sedangkan di Pintu Air Manggara Siaga III.

Kondisi banjir relatif cepat surut karena debit air dari hulu menurun dan tidak ada hujan lokal yang berintensitas tinggi.

"Aparat Pemprov DKI Jakarta telah siaga di lapangan untuk mengantisipasi banjir. Pemprov DKI menyiagakan 450 unit pompa `mobile` dan `stationer`," tuturnya.

Banjir akibat luapan sungai di bantaran Sungai Ciliwung di wilayah DKI Jakarta masih berlangsung.

Tinggi muka air di Bendung Katulampa pada Senin pagi mencapai 240 centimeter atau Siaga I hingga siang hari, telah menyebabkan banjir di bagian hilir di Jakarta.

Sutopo mengatakan terdapat 11.450 jiwa dan 6.532 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda Jakarta.

"Menurut laporan BPBD DKI Jakarta banjir meliputi 141 RT dan 49 RW di 20 kelurahan pada 12 kecamatan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Ribuan rumah terendam banjir," kata Sutopo melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.

Sutopo mengatakan pengungsi tersebar di 31 titik pengungsian di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Meskipun ribuan rumah terendam banjir, banyak warga yang tidak bersedia mengungsi.

"Mereka tetap berada di rumahnya. Perabotan rumah tangga mereka telah dipindahkan ke lantai atas di rumah mereka," tuturnya.