Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menghadiri pertemuan retreat Menteri Luar Negeri ASEAN pada Selasa (6/2) di Singapura, seperti keterangan yang dilansir laman Twitter resmi Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.

Pertemuan retreat Menlu ASEAN itu adalah pertemuan pertama ASEAN pada tingkat Menlu di bawah kepemimpinan Singapura. Tema yang diusung pada masa keketuaan Singapura adalah A Resilient and Innovative ASEAN.

Pertemuan itu membicarakan tentang draft dokumen yang akan dibahas para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada April 2018.

Pada pertemuan retreat itu, para Menlu ASEAN juga membahas arsitektur regional yang berdasarkan semangat kerja sama dan penghormatan terhadap hukum internasional.

Indonesia akan menjadi tuan rumah lokakarya diplomasi "track 1.5" yang membahas konsep arsitektur regional.

Selain itu, Menlu Retno mengungkapkan tentang dukungan ASEAN terhadap pencalonan Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. ASEAN juga mendukung Indonesia dalam mengampanyekan pencalonan tersebut.

Beberapa agenda utama yang dibahas dalam Pertemuan Retreat Menlu ASEAN, antara lain tindaklanjut dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-31 ASEAN di Filipina dan keketuaan Singapura yang dirangkum dalam dokumen ASEAN Leaders` Vision on Resilient and Innovative ASEAN.

Dalam pertemuan retreat Menlu ASEAN, pemerintah Indonesia mendorong beberapa hal, salah satunya pembentukan instrumen perjanjian ekstradisi untuk kawasan ASEAN (ASEAN Extradition Treaty).

Selain itu, pemerintah Indonesia menekankan pentingnya kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan baru di kawasan Asia Tenggara.

Selanjutnya, Indonesia mendorong perancangan rencana aksi untuk implementasi Konsensus ASEAN tentang Perlindungan Hak-hak Pekerja Migran.