IHSG Selasa dibuka melemah 121,09 poin
6 Februari 2018 09:53 WIB
Pegawai berbincang di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/1/2018). IHSG ditutup menguat 0,74 persen di level 6.429,69, tidak terpengaruh insiden ambruknya selasar Tower II gedung BEI yang terjadi Senin (15/1/2018). (ANTARA /Dhemas Reviyanto) ()
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melemah 121,09 poin seiring dengan minimnya sentimen positif yang beredar.
IHSG BEI dibuka melemah 121,09 poin atau 1,84 persen menjadi 6.469,54, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 24,35 poin (2,20 persen) menjadi 1.082,64.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa produk domestik bruto (PDB) tahun 2017 yang tumbuh 5,07 persen dibandingkan 5,02 persen pada tahun sebelumnya tidak mampu menahan tekanan di bursa saham.
"Hal itu karena pertumbuhan PDB tahun 2017 di bawah target pemerintah sebesar 5,2 persen," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada tahun 2018 dapat tercapai. Optimisme itu didukung oleh momen Pilkada, Asian Games serta mempertahankan pertumbuhan investasi dan ekspor.
"Ditambah sentimen dari antisipasi laporan laba perusahaan, bisa menjadi katalis positif bagi IHSG," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa pelemahan pada bursa saham eksternal kembali memberi sentimen negatif bagi bursa sham di dalam negeri.
"Pelemahan IHSG juga terpengaruh mata uang rupiah yang melemah sehingga investor kembali melakukan aksi jual," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 1.197,52 poin (5,31 persen) ke 21.477,56, indeks Hang Seng melemah 1.177,98 poin (3,65 persen) ke 31.067,24 dan Straits Times melemah 95,73 poin (2,75 persen) ke posisi 3.386,90.
IHSG BEI dibuka melemah 121,09 poin atau 1,84 persen menjadi 6.469,54, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 24,35 poin (2,20 persen) menjadi 1.082,64.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa produk domestik bruto (PDB) tahun 2017 yang tumbuh 5,07 persen dibandingkan 5,02 persen pada tahun sebelumnya tidak mampu menahan tekanan di bursa saham.
"Hal itu karena pertumbuhan PDB tahun 2017 di bawah target pemerintah sebesar 5,2 persen," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada tahun 2018 dapat tercapai. Optimisme itu didukung oleh momen Pilkada, Asian Games serta mempertahankan pertumbuhan investasi dan ekspor.
"Ditambah sentimen dari antisipasi laporan laba perusahaan, bisa menjadi katalis positif bagi IHSG," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa pelemahan pada bursa saham eksternal kembali memberi sentimen negatif bagi bursa sham di dalam negeri.
"Pelemahan IHSG juga terpengaruh mata uang rupiah yang melemah sehingga investor kembali melakukan aksi jual," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 1.197,52 poin (5,31 persen) ke 21.477,56, indeks Hang Seng melemah 1.177,98 poin (3,65 persen) ke 31.067,24 dan Straits Times melemah 95,73 poin (2,75 persen) ke posisi 3.386,90.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: