Washington/New York (ANTARA News) - Pada saat harga saham di bursa efek Amerika Serikat amblas ke titik terendah dalam sepuluh tahun terakhir, Senin waktu AS, Presiden Donald Trump sama sekali tak menyinggung bursa efek pada sebuah acara di Ohio, padahal selama ini dia selalu berbicara pasar saham ketika harga meroket.

Perbedaan tajam itu menjadi pertanda bahwa Trump tengah menyerap pesan keras para mantan penasihat Gedung Putih bahwa para presiden AS semestinya tidak mengomentari secara langsung apa yang tengah menjadi kecenderungan di Wall Street.

Gene Sperling, penasihat ekonomi semasa mantan presiden Bill Clinton dan Barack Obama, menyebut Trump selama berbulan-bulan telah keliru memfokuskan begitu besar ke pasar saham.

"Sekalipun pasar saham naik tiga kali lipat semasa pemerintahan Bill Clinton, pandangan Clinton adalah Anda harus selalu fokus ke kebijakan Anda dan pesan publik Anda pada masalah sehari-hari rakyat, sebaliknya fokus ke pasar saham akan membuat Anda membutakan diri dari ekonomi riil," kata Sperling seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Wall Street amblas ke level terendah sejak 2008

Juru Bicara Gedung Putih Raj Shah berusaha menghibur diri di dalam Air Force One menuju Ohio bersama Trump berkata, "Lihat, pasar berfluktuasi dalam jangka pendek. Kita semua tahu itu. Tapi fundamental perekonomian ini sangat kuat dan tengah menuju arah yang benar."

Selama berpidato di sebuah pabrik di Blue Ash, Ohio, Trump sama sekali tak menyinggung pasar saham. Ini sangat bertolak belakang dengan kebiasaannya sebelum indeks Dow Jones rontok ke titik terendah sejak 2008.

Pekan lalu pada pidato kenegaraannya, Trump berkata, "Pasar saham terus mencetak rekor satu ke rekor lainnya, menguntungkan 8 triliun dolar lebih dalam priode waktu yang singkat."