Jakarta (Antara News) -- BUMN reasuransi, Indonesia Re, kembali menorehkan pencapaian bisnis yang mengkilap selama 2017, salah satunya adalah dengan mencatatkan jumlah aset konsolidasi sekitar Rp. 8 triliun - naik kurang lebih Rp. 1 triliun dibandingkan tahun lalu.

Ditemui di kantor Indonesia Re, Senin (5/2), Head of Corporate Secretary Indonesia Re Novis Asria mengatakan, peningkatan aset tak lepas dari pertumbuhan jumlah premi dan investasi selama 2017. "Komposisi terbesar berasal dari investasi yang mencapai 60 persen atau sebesar Rp. 4 triliun karena di industri reasuransi, kita harus memiliki investasi yang kuat karena mencerminkan kapabilitas permodalan dan likuditas perusahaan," ungkap Novis.



Novis melanjutkan, selain investasi, pertumbuhan aset juga berasal dari peningkatan gross premi. Hingga 31 Desember 2017, perusahaan pelat merah ini mampu mengumpulkan gross premi konsolidasi kurang lebih Rp. 5,7 triliun - naik sekitar 14 persen dari pencapaian tahun lalu. Komposisi gross premi didominasi oleh sektor reasuransi umum yang mencapai 60% dari total gross premi. Sedangkan, reasuransi jiwa menyumbangkan sekitar 33%.



"Meskipun sektor reasuransi umum, khususnya sektor properti mengalami perlambatan pertumbuhan, kami tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 14 persen, hampir tiga kali lebih besar dari pertumbuhan rerata industri yang hanya sebesar lima persen," tutup Novis.