Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan hujan yang mengguyur Ibu Kota pada Senin hanya hujan yang moderat, bukan hujan yang luar biasa lebat.

"Karena itu, langkah kita adalah mengantisipasi banjir kiriman yang datang dari arah Selatan," kata Anies seusai meninjau Pintu Air Manggarai di Jakarta, Senin.

Anies mengatakan, berdasarkan informasi dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, kondisi Bendung Katulampa yang sama dengan Senin terjadi pada lima tahun lalu.

Tahun sebelumnya, meskipun ketinggian Bendung Katulampa mencapai 220 centimeter, hanya berlangsung selama setengah jam.

"Baru sekarang, setelah lima tahun, ketinggian air mencapai 220 centimeter terjadi selama berjam-jam. Jadi bagi warga di sepanjang aliran Ciliwung, jangan anggap ini sebagai sesuatu yang sederhana," tuturnya.

Anies meminta warga yang tinggal di aliran Sungai Ciliwung untuk bersiap menyelamatkan diri dan keluarga serta tidak mengambil risiko.

"Keselamatan nomor satu. Seluruh petugas dari jajaran daerah aliran Ciliwung siap posisinya," katanya.

Anies meminta seluruh warga di sekitar aliran sungai Ciliwung untuk mengantisipasi banjir dan mengikuti semua arahan dan petunjuk petugas di lapangan.

"Benar warga Ciliwung sudah bertahun-tahun tinggal di situ. Namun, utamakan keselamatan," ujarnya.

Anies mengatakan ketinggian air di Depok pada pukul 16.00 WIB sudah mencapai 400 centimeter. Di Depok, ketinggian di atas 300 centimeter sudah dinyatakan Siaga I.

"Jadi sudah tinggi sekali, sudah di atas Siaga I. Artinya, air dari Bogor sudah sampai di Depok. Ketinggian air di Katulampa justru sudah turun menjadi 150 centimeter. Artinya, Jakarta pada posisi waspada tinggi," katanya.