Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek tinggi air di Pintu Air Mangarai, Jakarta Pusat, Senin, yang tingginya 780 centimeter, menunjukkan tanda Siaga III.

Dia melihat area sekitar pintu air dan para petugas yang sibuk mengangkut sampah dari Sungai Ciliwung, dan mengatakan bahwa kalau tinggi air di Pintu Air Manggarai di atas 850 centimeter maka statusnya naik menjadi Siaga II dan menjadi Siaga I bila tingginya 950 centimeter.

"Saat ini di Katulampa sudah turun dan sudah sampai ke Depok dengan ketinggian air 400, di atas 350 statusnya Siaga I, statusnya bencana," katanya.

"Di Depok Siaga I, kita harus waspada. Saya ingin mengingatkan seluruh warga di daerah aliran Sungai Ciliwung untuk mewaspadai potensi limpahan air sangat deras dan sangat tinggi, jangan dianggap enteng," kata Anies.

Ia menjelaskan pula bahwa pemerintah provinsi sudah menyiapkan pompa-pompa air di seluruh wilayah yang dilewati Sungai Ciliwung untuk mengantisipasi kemungkinan banjir akibat luapan air sungai itu.

Anies mengatakan bahwa saat ini pemerintah provinsi siaga mengantisipasi dampak luapan air sungai itu. "Diprediksikan sekitar jam 18.00 WIB, atau Maghrib sudah sampai sekitar sini," kata Anies.

Dia juga menginstruksikan seluruh jajarannya siaga mengantisipasi banjir, utamanya jajaran Dinas Sumber Daya Air untuk memantau terus tinggi air, Dinas Perhubungan untuk antisipasi dampak banjir terhadap lalu lintas; dan Dinas Sosial untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pengungsian akibat banjir.