Penambahan landasan pacu Soekarno-Hatta dipercepat
4 Februari 2018 04:05 WIB
Penumpang menaiki pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (16/7/2017). (ANTARA /Rivan Awal Lingga)
Tangerang, Banten (ANTARA News) - Pemerintah tengah mempercepat proses pembangunan untuk menambah landasan pacu Bandar Udara Soekarno-Hatta sehingga yang semula ada dua menjadi tiga, dalam upaya menambah dan mempercepat pergerakan pesawat yang berangkat dan tiba.
"Dengan adanya penambahan satu landas pacu maka bandara itu akan memiliki banyak keuntungan. Selain pergerakan pesawat bisa lebih tinggi juga dari sisi perawatan juga lebih mudah," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Tangerang, Banten, Sabtu.
Hal itu disampaikan usai rapat peningkatan pelayanan dan keselamatan bandara di Tangerang, Bali, dan Papua.
Menhub mengatakan Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang masuknya ke Jakarta dinilai penting untuk ditingkatkan kapasitasnya, sehingga pembangunan landas pacu sesegera mungkin bisa terwujud.
Pembangunan landas pacu ketiga tersebut, kata Menhub, saat ini sudah selesai pembangunan jalur "taxi" untuk pesawat dan sedang diupayakan pembebasan lahan yang akan selesai April.
"Jadi mulai Juni tahun ini sudah bisa dibangun landas pacu ketiga sepanjang 3.000 meter," kata Menhub.
Dari segi perawatan landas pacu, Budi mengatakan, perawatannya pun akan lebih optimal.
"Kalau sekarang perawatan landas pacu dikerjakan sambil digunakan untuk kedatangan dan kepergian pesawat, tapi nanti kalau ada landas pacu ketiga sudah selesai maka hanya dua yang digunakan optimal dan satu bisa dirawat optimal juga," katanya.
Mengenai kondisi bandara di Papua, Menhub mengatakan saat ini setidaknya ada 500 bandara rapi yang besar hanya sekitar 200 an.
Menurutnya, sebagian besar bandara di Papua belum menggunakan alat canggih, sehingga untuk kegiatan penerbangan masih mengandalkan kemampuan visual.
"Kita ingin meningkatkan sistem keamanan bandara di Papua dengan memasang alat navigasi yang canggih dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan," kata Menhub.
Demikian juga perlunya alat pemantau cuaca di bandara Papua merupakan satu hal yang perlu dimiliki disetiap bandara.
"Dengan adanya penambahan satu landas pacu maka bandara itu akan memiliki banyak keuntungan. Selain pergerakan pesawat bisa lebih tinggi juga dari sisi perawatan juga lebih mudah," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Tangerang, Banten, Sabtu.
Hal itu disampaikan usai rapat peningkatan pelayanan dan keselamatan bandara di Tangerang, Bali, dan Papua.
Menhub mengatakan Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang masuknya ke Jakarta dinilai penting untuk ditingkatkan kapasitasnya, sehingga pembangunan landas pacu sesegera mungkin bisa terwujud.
Pembangunan landas pacu ketiga tersebut, kata Menhub, saat ini sudah selesai pembangunan jalur "taxi" untuk pesawat dan sedang diupayakan pembebasan lahan yang akan selesai April.
"Jadi mulai Juni tahun ini sudah bisa dibangun landas pacu ketiga sepanjang 3.000 meter," kata Menhub.
Dari segi perawatan landas pacu, Budi mengatakan, perawatannya pun akan lebih optimal.
"Kalau sekarang perawatan landas pacu dikerjakan sambil digunakan untuk kedatangan dan kepergian pesawat, tapi nanti kalau ada landas pacu ketiga sudah selesai maka hanya dua yang digunakan optimal dan satu bisa dirawat optimal juga," katanya.
Mengenai kondisi bandara di Papua, Menhub mengatakan saat ini setidaknya ada 500 bandara rapi yang besar hanya sekitar 200 an.
Menurutnya, sebagian besar bandara di Papua belum menggunakan alat canggih, sehingga untuk kegiatan penerbangan masih mengandalkan kemampuan visual.
"Kita ingin meningkatkan sistem keamanan bandara di Papua dengan memasang alat navigasi yang canggih dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan," kata Menhub.
Demikian juga perlunya alat pemantau cuaca di bandara Papua merupakan satu hal yang perlu dimiliki disetiap bandara.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: