New Delhi (ANTARA News) - Seorang pria di India bagian utara, kota Meerut, terpaksa membantu kelahiran bayinya, karena para dokter menolak datang akibat istri pria itu mengidap HIV, stigma yang dialami penderita HIV, kata laporan hari Jumat. Sunita (28 tahun), yang menjalani perawatan di rumahsakit pemerintah di Meerut, tidak jauh dari New Delhi, dibawa ke sarana itu ketika datang pada Rabu malam. Namun, dokter dan petugas lain menolak menangani Sunita, bahkan tidak mengijinkan Sunita dibawa ke ruang bersalin, kata jarinagn NDTV. Ketika keadaannya menjadi gawat, suaminya, Rahee Abbas, seorang pelukis, terpaksa membantu kelahiran bayi, sementara dokter berdiri di sisinya memberikan perintah atau memandu proses kelahiran. "Kami menghadapi banyak masalah. Tidak ada seorang dokter pun siap menyentuh saya. Suami saya harus menarik bayi itu keluar dan memotong tali pusar. Baik saya maupun sang bayi bisa saja meninggal," kata Sunita pada NDTV. "Para dokter meminta kami pergi ke rumahsakit di Delhi dan mengancam akan menyerahkan kami ke polisi, karena menyebarkan penyakit kepada pasien lain di rumahsakit," tambah dia. Kejadian itu menimbulkan protes di kalangan masyarakat kesehatan dan menyoroti ketidakadilan atas penyakit, bahkan di antara dokter. Organisasti Pengendalian AIDS nasional (NACO) mengungkapkan keterkejutan atas penolakan perawatan itu dan mengirimkan tim ke Meerut. "Kami menerima laporan sikap dokter, yang masih memberi stigma itu. Ini saat mengejutkan dan sayang sekali terjadi," kata Sujatha Rao, Direktur NACO kepada saluran berita tersebut. Sejumlah pasien HIV positif dan AIDS di India menghadapi diskriminasi, yang oleh pakar kesehatan dipersalahkan pada ketidakpedulian dan stigma, yang masih melingkupi penyakit itu, demikian DPA.(*)