Denpasar (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Mohamad Nasir mengatakan yang diacungkan mahasiswa Universitas Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat dies natalies universitas itu adalah buku.

"Itu buku bukan kartu kuning. Logo UI itu kan warnanya kuning. Itu hanya `blocknote`," kata Nasir seusai menghadiri Rapat Kerja Daerah Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VIII di Denpasar, Jumat.

Saat ditanya tentang pengamanan mahasiswa tersebut oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), Nasir mengatakan itu hanya kejadian biasa karena acara kenegaraan tidak boleh terganggu.

"Tidak ada masalah," ujarnya.

Seorang laki-laki dengan mengenakan batik lengan panjang meniupkan peluit dan mengacungkan buku berwarna kuning. Anggota Paspampres langsung menggiring laki-laki tersebut ke pintu keluar.

Belakangan diketahui bahwa pria itu adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) UI 2018 Zaadit Taqwa. Buku kuning yang diacungkan untuk menunjukkan "kartu kuning" sebagai peringatan kepada Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi tidak mempersoalkan aksi yang dilakukan saat Dies Natalis ke-68 UI.

"Presiden Jokowi biasa saja, tidak tersinggung," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi SP.

Menurut Johan, dari penjelasan yang ia peroleh, buku kuning itu adalah buku lagu-lagu yang dinyanyikan saat acara Dies Natalis tersebut.