Beijing (ANTARA News) - Kejuaraan sepak bola antarperguruan tinggi memperebutkan Piala Dunia akan digelar di Kota Jinjiang, Provinsi Fujian, China.

Tidak tanggung-tanggung Federasi Olahraga Perguruan Tinggi Internasional (FISU) menunjuk Kota Jinjiang sebagai penyelenggara ajang dwitahunan itu untuk empat periode sekaligus, yakni 2019, 2021, 2023, dan 2025.

"Penyelenggaraan Piala Dunia Mahasiswa di Jinjiang merupakan kesempatan langka bagi kami untuk memajukan olahraga di lingkungan universitas di dunia pada masa-masa mendatang," kata Presiden FISU Oleg Matytsin di Beijing, Jumat.

Ia menilai ajang tersebut menjadi kesempatan yang bagus bagi China yang berambisi menjadi tuan rumah Piala Dunia.

"China sudah cukup berpengalaman menyelenggarakan Universiade (Olimpiade Antarpeguruan Tinggi) pada 2001 di Beijing dan 2011 di Shenzhen. Itu yang menjadi pertimbangan kami," ujarnya kepada awak media dalam dan luar negeri, termasuk Antara, di Great Hall of the People, gedung kenegaraan di Tiananmen itu.

Bahkan kota yang dikenal sebagai lokasi industri manufaktur sepatu olahraga di wilayah tenggara daratan Tiongkok tersebut juga mendapatkan prioritas dalam mencalonkan diri sebagai tuan rumah ajang serupa untuk tahun 2027 dan 2031.

Menurut Oleg, putaran kualifikasi Piala Dunia Mahasiswa itu akan diikuti 170 negara anggota FISU di lima wilayah, yakni Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Oseania, yang akan memperebutkan tiket ke putaran final bagi sekira 800 pesepak bola dari 16 tim putra dan delapan tim putri yang akan berlaga di Jinjiang.

"Saya berharap kejuaraan ini menjadi ajang perhelatan sepak bola paling dahsyat di kalangan mahasiswa di seluruh dunia," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Sepak Bola China (CFA) Li Yuyi juga berharap ajang tersebut memberikan manfaat bagi perkembangan sepak bola di negaranya yang masih tertinggal jauh dari Jepang dan Korea Selatan.

"Tentu ajang ini menjadi kesempatan bagus bagi perkembangan sepak bola di China," ujarnya menambahkan.


Industri olahraga China

Sekretaris Partai Komunis Kota Jinjiang, Liu Wenru, mengatakan bahwa Piala Dunia Mahasiswa itu dapat membantu daerahnya dalam meningkatkan pembangunan industri olahraga.

Pada 2014, industri olahraga di Kota Jinjiang telah menghasilkan lebih dari 100 miliar RMB (Rp210 triliun).

Ia memperkirakan pada 2018 akan tercipta lebih dari 350 ribu lapangan pekerjaan di sektor tersebut.

"Piala Dunia Mahasiswa merupakan ajang penting untuk mendukung industri olahraga di daerah kami," ujarnya.

Di Kota Jinjiang terdapat hampir 2.600 unit lapangan olahraga, sekitar 2.000 di antaranya setiap tahun rutin menggelar kejuaraan bola basket, bola voli, sepak bola, renang, senam, dan berbagai jenis olahraga populer lainnya.

Kota tersebut menyumbangkan enam atletnya untuk tim nasional China dan empat di antaranya berpartisipasi dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Jinjiang juga menjadi tuan rumah Piala Dunia Mahasiswa tingkat Asia pada 2018, 2020, 2022, dan 2024.