Menristekdikti: PT asing dorong kita berkompetisi
2 Februari 2018 19:07 WIB
Dokumentasi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Minggu (5/11/2017). Mohamad Nasir menyampaikan materi kuliah umum dengan tema Pendidikan Berkualitas Untuk Menuju Daya Saing Bangsa serta mengajak mahasiswa untuk mengembangkan teknologi tepat guna agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas) ()
Denpasar (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Mohamad Nasir mengatakan keberadaan perguruan tinggi asing di Indonesia akan membuat bangsa Indonesia berkompetisi dengan lebih baik.
"Perguruan tinggi asing masuk tidak ada bedanya dengan pendirian suatu perguruan tinggi di Indonesia. Tidak ada yang perlu ditakuti," kata Nasir di sela-sela kunjungan ke STIKOM Bali, Denpasar, Jumat.
Nasir mengatakan status perguruan tinggi asing yang beroperasi di Indonesia adalah perguruan tinggi swasta, tidak berbeda dengan perguruan tinggi lain nonnegeri di Indonesia.
Saat ditanya ada berapa perguruan tinggi asing yang akan masuk ke Indonesia, Nasir mengatakan belum bisa menentukan. Hal itu tergantung dengan perguruan tinggi di luar negeri yang ingin masuk ke Indonesia.
"Beberapa sudah ada yang bertemu dengan saya. Ada yang dari Inggris dan Australia. Saya ingin perguruan tinggi asing yang masuk adalah perguruan tinggi yang bereputasi," tuturnya.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Mohamad Nasir memberikan kuliah umum di STIKOM Bali dengan tema "Membangun Start Up Menuju Revolusi Industri" sekaligus meresmikan Inkubator Bisnis di kampus tersebut.
Prof Nasir memberikan pujian kepada para mahasiswa yang telah memulai usaha baru atau "start up" berbasis teknologi.
Nasir mengatakan suatu negara tidak akan memiliki keunggulan meskipun memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang banyak bila tidak mampu berinovasi. Inovasi yang dimaksud harus bisa dikomersialisasikan.
"Perguruan tinggi asing masuk tidak ada bedanya dengan pendirian suatu perguruan tinggi di Indonesia. Tidak ada yang perlu ditakuti," kata Nasir di sela-sela kunjungan ke STIKOM Bali, Denpasar, Jumat.
Nasir mengatakan status perguruan tinggi asing yang beroperasi di Indonesia adalah perguruan tinggi swasta, tidak berbeda dengan perguruan tinggi lain nonnegeri di Indonesia.
Saat ditanya ada berapa perguruan tinggi asing yang akan masuk ke Indonesia, Nasir mengatakan belum bisa menentukan. Hal itu tergantung dengan perguruan tinggi di luar negeri yang ingin masuk ke Indonesia.
"Beberapa sudah ada yang bertemu dengan saya. Ada yang dari Inggris dan Australia. Saya ingin perguruan tinggi asing yang masuk adalah perguruan tinggi yang bereputasi," tuturnya.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Mohamad Nasir memberikan kuliah umum di STIKOM Bali dengan tema "Membangun Start Up Menuju Revolusi Industri" sekaligus meresmikan Inkubator Bisnis di kampus tersebut.
Prof Nasir memberikan pujian kepada para mahasiswa yang telah memulai usaha baru atau "start up" berbasis teknologi.
Nasir mengatakan suatu negara tidak akan memiliki keunggulan meskipun memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang banyak bila tidak mampu berinovasi. Inovasi yang dimaksud harus bisa dikomersialisasikan.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: