Temanggung (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Mabes Polri melepas Zaenal yang ditangkap bersama Ageng Nugroho di sebuah toko grosir di Desa Bengkal, Temanggung, karena tidak terbukti terkait jaringan teroris.

Sekretaris Desa Bengkal Rohman Gunadi di Temanggung, Jumat, mengatakan Zaenal yang ditangkap pada Kamis (1/2) sekitar pukul 08.30 WIB akhirnya dikembalikan sekitar pukul 24.00 WIB setelah menjalani pemeriksaan.

"Semalam sudah dikembalikan ke rumah Kepala Desa dan kami beberapa perangkat desa dan tokoh masyarakat ikut menyaksikan pemulangan tersebut," katanya.

Ia mengatakan dalam pemulangan Zaenal ada satu karyawan toko grosir, yakni Luki warga Tegal juga ikut dikembalikan.

Ia mengatakan menurut keterangan dari tim kepolisian yang mengantar pulang Zaenal, yang bersangkutan tidak terlibat terorisme, sedangkan Ageng Nugroho dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut dia Zaenal orangnya polos tidak pernah berbuat macam-macam, dia di toko itu benar-benar untuk bekerja mencari nafkah.

Ia menilai Zaenal merupakan warga yang baik, dengan warga sekitar dan kegiatan di kampung juga aktif.

Ia mengatakan sebagai karyawan, setiap hari Zaenal membuka toko grosir itu. Selama ini toko itu memang ramai dan menurut informasi omzetnya mencapai puluhan juta rupiah setiap hari.

"Zaenal tidak terkait dengan kegiatan Ageng Nugroho yang ditangkap Densus kemarin," katanya.

Ia menuturkan Zaenal sekarang sudah berkumpul dengan keluarganya dalam kondisi sehat, namun masih dalam tahap menenangkan diri karena "shock" dengan peristiwa penangkapan kemarin.

Berdasarkan pantauan di lokasi penangkapan terduga teroris di Bengkal, toko Aneka Grosir masih tutup dan terpasang garis polisi. Halaman di depan toko tersebut digunakan warga untuk menjemur gabah.