Seorang tewas akibat kecelakaan tunggal di Tol Ngawi-Kertosono
1 Februari 2018 20:59 WIB
Pekerja beraktifitas di lokasi proyek jalan tol ruas Kertosono-Ngawi di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2018). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebutkan pembangunan proyek jalan tol ruas Kertosono-Ngawi sepanjang 49,5 kilometer yang merupakan bagian dari jalan tol Kertosono-Ngawi-Solo sepanjang 177 kilometer pengerjaannya telah mencapai 99 persen. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Madiun (ANTARA News) - Seorang warga tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Tol Ngawi-Kertosono, tepatnya di Desa Purworejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun AKP Evon Fitrianto mengatakan korban tewas adalah Setiono (55), pengemudi mobil Kijang Innova putih bernomor polisi AE-1447-JI.
"Kecelakaan ini akibat kesalahan pengemudi sendiri, belum dibuka tapi sudah masuk tol. Dia buka sendiri palangnya, lalu menabrak pembatas," ujar AKP Evon.
Sesuai keterangan saksi, mobil korban melaju dari arah Ngawi ke arah Madiun melalui jalur tol yang belum beropersi. Saat di lokasi, karena tidak memperhatikan kondisi jalan, mobil menabrak pembatas jalan hingga remuk di bagian depan.
Pengemudi mobil Setiono warga Desa Sambirobyong II, Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi yang berprofesi sebagai guru tewas akibat luka benturan di kepala.
Sementara itu, para penumpang yang juga warga desa yang sama, yakni Lilis Suparti (52), Tiara (29), Elisabet (34), dan Islamil (45) mengalami luka-luka.
Pihak kepolisian mengimbau para pengendara baik roda dua ataupun roda empat agar tidak menggunakan jalan tol, karena masih belum selesai dan belum beroperasi secara resmi.
Saksi korban yang mengalami luka, Ismail mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Saat kecelakaan terjadi, ia sedang tertidur.
"Saya kaget, mobil tiba-tiba saja menabrak pembatas jalan. Saya dan rekan-rekan sesama guru akan ke Surabaya mengikuti diklat bidang pendidikan," kata Ismail kepada wartawan.
Para korban luka kemudian dibawa ke RSUD Caruban guna menjalani perawatan medis. Sedangkan korban tewas setelah proses identifikasi selesai, langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya ( NKJ), Iwan Moedyarno mengaku prihatin dan berharap kejadian ini tidak terulang kembali.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun AKP Evon Fitrianto mengatakan korban tewas adalah Setiono (55), pengemudi mobil Kijang Innova putih bernomor polisi AE-1447-JI.
"Kecelakaan ini akibat kesalahan pengemudi sendiri, belum dibuka tapi sudah masuk tol. Dia buka sendiri palangnya, lalu menabrak pembatas," ujar AKP Evon.
Sesuai keterangan saksi, mobil korban melaju dari arah Ngawi ke arah Madiun melalui jalur tol yang belum beropersi. Saat di lokasi, karena tidak memperhatikan kondisi jalan, mobil menabrak pembatas jalan hingga remuk di bagian depan.
Pengemudi mobil Setiono warga Desa Sambirobyong II, Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi yang berprofesi sebagai guru tewas akibat luka benturan di kepala.
Sementara itu, para penumpang yang juga warga desa yang sama, yakni Lilis Suparti (52), Tiara (29), Elisabet (34), dan Islamil (45) mengalami luka-luka.
Pihak kepolisian mengimbau para pengendara baik roda dua ataupun roda empat agar tidak menggunakan jalan tol, karena masih belum selesai dan belum beroperasi secara resmi.
Saksi korban yang mengalami luka, Ismail mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Saat kecelakaan terjadi, ia sedang tertidur.
"Saya kaget, mobil tiba-tiba saja menabrak pembatas jalan. Saya dan rekan-rekan sesama guru akan ke Surabaya mengikuti diklat bidang pendidikan," kata Ismail kepada wartawan.
Para korban luka kemudian dibawa ke RSUD Caruban guna menjalani perawatan medis. Sedangkan korban tewas setelah proses identifikasi selesai, langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya ( NKJ), Iwan Moedyarno mengaku prihatin dan berharap kejadian ini tidak terulang kembali.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: