Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pengguna moda transportasi udara, laut, dan kereta api mengalami peningkatan sepanjang 2017, yang tertinggi terjadi pada pengguna angkutan laut sebesar 17,13 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri periode Januari hingga Desember 2017 tercatat sebanyak 17,5 penumpang atau naik 17,13 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Angkutan laut mengalami tren peningkatan, bahkan pada Desember 2017 merupakan angka tertinggi mencapai 1,7 juta penumpang," kata Suhariyanto, di Jakarta.

Pada Desember 2017, kenaikan jumlah penumpang angkutan laut tercatat sebesar 12,10 persen jika dibanding bulan sebelumnya. Sementara untuk jumlah barang yang diangkut, mengalami penurunan 1,09 persen menjadi 23,2 juta ton.

Sedangkan jumlah barang yang diangkut mengalami kenaikan sebesar 1,62 persen atau menjadi 262,4 juta ton.

Sementara itu, untuk pengguna angkutan udara tujuan domestik selama Januari Desember 2017 mencapai 89,4 juta orang atau naik 11,07 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 16,6 juta orang atau naik 12,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2016.

Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Desember 2017 sebanyak 8,3 juta orang atau naik 11,08 persen dibanding November 2017 dan untuk tujuan luar negeri atau internasional juga naik sebesar 7,04 persen menjadi 1,4 juta orang.

"Pengguna transportasi udara cukup tinggi. Untuk angkutan udara dan laut menggembirakan, kereta penumpang juga naik," kata Suhariyanto.

BPS mencatat, jumlah penumpang kereta api mencapai sepanjang 2017 mencapai 393,3 juta orang atau naik 11,78 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 22,84 persen menjadi 43,4 juta ton.

Untuk periode Desember 2017, jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 36,8 juta orang atau naik 7,12 persen dibanding November 2017.

Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api turun 0,28 persen menjadi 3,9 juta ton.