12 objek wisata Kulon Progo mendukung Candi Borobudur
1 Februari 2018 05:57 WIB
Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama di tahun 2018 di Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Senin (1/1/2018). Ratusan wisatawan dari dalam dan luar negeri sengaja datang ke candi peninggalan dinasti Syailendra tersebut untuk menikmati panorama matahari terbit sekaligus menyambut tahun baru 2018. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Kulon Progo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 12 objek wisata di kawasan Bukit Menoreh untuk menyangga kawasan wisata Candi Borobudur.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan 12 objek wisata yang dimaksud, yakni Waduk Sermo, Kalibiru, Gua Kidang, Gunung Gajah, Pule Payunh, Tuk Mudal, Kedung Pedut, Ayunan Langit, Gua Suplayan, Nglinggo, Suroloyo dan destinasi wisata regiligi Sedangsono.
"Kami juga mengembangkan wisata yang berbasis budaya dan sejarah karena tidak mudah ditiru dan memiliki daya tarik sendiri. Kesemuanya dalam rangka menyambut beroperasinya bandara dan kawasan Borobudur," kata Hasto.
Ia mengatakan guna mengembangkan potensi lokal, budaya dan pariwisata di Bukit Menoreh, pada 2018, pemkab akan membebaskan tanah yang menghubungkan Purwosari-Kebonharjo. Rencananya, akan dibangun jalan dengan lebar 14 meter.
"Sehingga warga Girimulyo yang akan ke Samigaluh tidak harus turun atau memutar, tinggal lurus sudah sampai," katanya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Nurcahyo Hudi Wibowo mengatakan pihaknya mulai menyusun desain pembangunan infrastruktur jalan pendukung bandara New Yogyakarta International Airport.
Ia mengatakan pemetakan dan penyusunan rencana detail teknis pembangunan infrastruktur jalan pendukung bandara sudah dilakukan sejak 2017, saat ini, secara bertahap mulai dibangun sesuai kemampuan anggaran pemka.
"Kami sudah menyiapkan rencana detail teknis infrastruktur bandara. Pelaksaannya menyesuiakan kemampuan keuangan daerah," katanya.
Salah satu infrastruktur jalan pendukung bandara yakni akses ke tempat wisata meliputi Gemulung-Soka, Bulu-Clereng, Simpang Clereng- Segajih, Slanden-Bolong, palang kereta api barat-Gemulung (Sermo).
"Total panjang jalan infrastruktur jalan pendukung bandara 92,015 kilometer. Soal anggaran yang dibutuhkan masih dalam kajian," katanya.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan 12 objek wisata yang dimaksud, yakni Waduk Sermo, Kalibiru, Gua Kidang, Gunung Gajah, Pule Payunh, Tuk Mudal, Kedung Pedut, Ayunan Langit, Gua Suplayan, Nglinggo, Suroloyo dan destinasi wisata regiligi Sedangsono.
"Kami juga mengembangkan wisata yang berbasis budaya dan sejarah karena tidak mudah ditiru dan memiliki daya tarik sendiri. Kesemuanya dalam rangka menyambut beroperasinya bandara dan kawasan Borobudur," kata Hasto.
Ia mengatakan guna mengembangkan potensi lokal, budaya dan pariwisata di Bukit Menoreh, pada 2018, pemkab akan membebaskan tanah yang menghubungkan Purwosari-Kebonharjo. Rencananya, akan dibangun jalan dengan lebar 14 meter.
"Sehingga warga Girimulyo yang akan ke Samigaluh tidak harus turun atau memutar, tinggal lurus sudah sampai," katanya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Nurcahyo Hudi Wibowo mengatakan pihaknya mulai menyusun desain pembangunan infrastruktur jalan pendukung bandara New Yogyakarta International Airport.
Ia mengatakan pemetakan dan penyusunan rencana detail teknis pembangunan infrastruktur jalan pendukung bandara sudah dilakukan sejak 2017, saat ini, secara bertahap mulai dibangun sesuai kemampuan anggaran pemka.
"Kami sudah menyiapkan rencana detail teknis infrastruktur bandara. Pelaksaannya menyesuiakan kemampuan keuangan daerah," katanya.
Salah satu infrastruktur jalan pendukung bandara yakni akses ke tempat wisata meliputi Gemulung-Soka, Bulu-Clereng, Simpang Clereng- Segajih, Slanden-Bolong, palang kereta api barat-Gemulung (Sermo).
"Total panjang jalan infrastruktur jalan pendukung bandara 92,015 kilometer. Soal anggaran yang dibutuhkan masih dalam kajian," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: