Batanghari targetkan peremajaan 2.500 hektare kebun sawit
31 Januari 2018 17:50 WIB
Presiden Jokowi memulai peremajaan kebun kelapa sawit milik rakyat di Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara, Senin (27/11/2017). Total luas kebun di Sumut yang akan diremajakan adalah seluas 9.109 hektare. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Jambi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi, melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan tahun menargetkan peremajaan seluas 2.500 hektare perkebunan sawit milik warga pada tahun 2018.
"Kita sudah menganggarkan dana sekitar Rp62 miliar dari APBD Kabupaten Batanghari untuk program peremajaan itu," kata Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, Nurdin Sitanggang, di Mauarabulian, Rabu.
Nurdin mengatakan program peremajaan tersebut dengan menyasar kebun sawit masyarakat yang tidak lagi produktif.
Untuk menerima bantuan tersebut, masyarakat diharuskan mengajukan proposal dengan syarat memiliki lahan sekurang-kurangnya seluas 50 hektare sembari mengajukan jaminan untuk melanjutkan replanting.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Batanghari, saat ini luasan kebun kelapa sawit di daerah itu mencapai 90.455,57 hektare yang merupakan perkebunan sawit milik rakyat (plasma), BUMN dan PBSN.
"Meskipun perkebunan sawit tersebut cukup luas, namun 4.824,24 hektare diantaranya merupakan kebun sawit yang rusak atau tidak menghasilkan sawit lagi," kata Nurdin menjelaskan.
Untuk jumlah produksi buah kelapa sawit di daerah itu mencapai 228.890 ton dan produktivitasnya sebesar 3.524 kilogram per hektare dalam satu tahun.
Namun jumlah produksi tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 252.694 ton.
Sementara untuk jumlah produksi perkebunan plasma milik masyarakat di daerah itu sekitar 124.718 ton, milik BUMN sebesar 14.465 ton dan milik swasta sebesar 89.707 ton per tahun.
"Kita sudah menganggarkan dana sekitar Rp62 miliar dari APBD Kabupaten Batanghari untuk program peremajaan itu," kata Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, Nurdin Sitanggang, di Mauarabulian, Rabu.
Nurdin mengatakan program peremajaan tersebut dengan menyasar kebun sawit masyarakat yang tidak lagi produktif.
Untuk menerima bantuan tersebut, masyarakat diharuskan mengajukan proposal dengan syarat memiliki lahan sekurang-kurangnya seluas 50 hektare sembari mengajukan jaminan untuk melanjutkan replanting.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Batanghari, saat ini luasan kebun kelapa sawit di daerah itu mencapai 90.455,57 hektare yang merupakan perkebunan sawit milik rakyat (plasma), BUMN dan PBSN.
"Meskipun perkebunan sawit tersebut cukup luas, namun 4.824,24 hektare diantaranya merupakan kebun sawit yang rusak atau tidak menghasilkan sawit lagi," kata Nurdin menjelaskan.
Untuk jumlah produksi buah kelapa sawit di daerah itu mencapai 228.890 ton dan produktivitasnya sebesar 3.524 kilogram per hektare dalam satu tahun.
Namun jumlah produksi tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 252.694 ton.
Sementara untuk jumlah produksi perkebunan plasma milik masyarakat di daerah itu sekitar 124.718 ton, milik BUMN sebesar 14.465 ton dan milik swasta sebesar 89.707 ton per tahun.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: