Madiun (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabuaten Madiun, Jawa Timur mencatat terdapat enam warganya yang diduga menderita difteri pada awal tahun 2018 ini.

"Pada awal tahun 2018 ini ada enam warga Kabupaten Madiun yang suspect difteri karena mengalami gejala yang sama," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono kepada wartawan, Rabu.

Menurutnya gejala yang dialami diantaranya demam, radang tenggorokan, dan ada selaput putih di rongga mulut bagian atas.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, keenam warga yang suspect tersebut dinyatakan negatif.

"Sudah kami cek di BBLK Surabaya, keenamnya negatif difteri. Sehingga hanya dicurigai sebagai suspect karena gejala-gejalanya hampir sama," kata dia.

Ia menambahkan, jumlah suspect tersebut bertambah dibandingkan dengan tahun 2017 yang ditemukan hanya dua kasus saja. Namun setelah diperiksa di BBLK Surabaya, dua orang suspect tersebut juga negatif.

Meski belum ditemukan pasien positif difteri, pihaknya berharap masyarakat Kabupaten Madiun waspada. Sebab penyebaran penyakit tersebut sangat berbahaya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun akan menggelar `Outbreak Response Immunization` (ORI) yang akan dimulai pada Februari 2018, guna memutus rantai penyakit difteri.

Ia juga meminta para ibu untuk aktif memberikan imunisasi DPT kepada anaknya sesuai usia ke posyandu atau puskesmas guna mencegah tertularnya penyakit difteri.

Imunisasi DPT dinilai cukup efektif mencegah tertularnya warga dari penyakit difteri, terlebih usia anak-anak.