Presiden berencana ikut nikmati "super blue blood moon"
31 Januari 2018 15:11 WIB
Arsip - Foto sekuel proses terjadinya gerhana bulan total, di Medan, Sumut, Sabtu (10/12/2011) malam. (FOTO ANTARA/Septianda Perdana)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengaku berencana untuk ikut menyaksikan dan menikmati fenomena gerhana bulan total pada Rabu malam, yang juga disebut-sebut juga sebagai super blue blood moon.
"Yang jelas nonton di langit lah, enggak mungkin di tanah. Di langit nanti, nonton di langit," kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Pun demikian, Presiden tidak mengungkapkan di mana tepatnya lokasi ia bakal menikmati super blue blood moon.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), super blue blood moon di Indonesia bagian barat akan mulai terjadi sekitar pukul 17.50 WIB dan berakhir pada pukul 23.10 WIB dan puncaknya diprediksi pada pukul 20.30 WIB.
Masyarakat Indonesia, termasuk Jakarta, tetap bisa menyaksikan fenomena langka tersebut meski cuaca berawan dan hujan.
BMKG memperkirakan Jakarta akan diguyur hujan lokal dan langit tertutup awan sekitar 62 persen.
Menurut BMKG, gerhana bulan total dapat diamati dari seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.
"Yang jelas nonton di langit lah, enggak mungkin di tanah. Di langit nanti, nonton di langit," kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Pun demikian, Presiden tidak mengungkapkan di mana tepatnya lokasi ia bakal menikmati super blue blood moon.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), super blue blood moon di Indonesia bagian barat akan mulai terjadi sekitar pukul 17.50 WIB dan berakhir pada pukul 23.10 WIB dan puncaknya diprediksi pada pukul 20.30 WIB.
Masyarakat Indonesia, termasuk Jakarta, tetap bisa menyaksikan fenomena langka tersebut meski cuaca berawan dan hujan.
BMKG memperkirakan Jakarta akan diguyur hujan lokal dan langit tertutup awan sekitar 62 persen.
Menurut BMKG, gerhana bulan total dapat diamati dari seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: