Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menanggapi wacana dua perwira tinggi Polri ditunjuk menjadi pelaksana tugas (plt) gubernur di dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Sumatera Utara.

"Banyak yang berprasangka dulu, suudzon dulu, padahal belum tentu suratnya sampai ke saya," kata Presiden seusai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Presiden juga mempertanyakan banyak pihak yang mempermasalahkan wacana tersebut, karena sebelumnya plt gubernur dari TNI dan Polri tidak dipermasalahkan.

"Yang dulu-dulu nggak ada masalah, dulu banyak loh, yang dari TNI ada, Polri ada, biasa saja," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan.

Namun, Presiden kembali menegaskan bahwa surat yang terkait penunjukan plt gubernur dari petinggi Polri hingga saat ini belum sampai ke mejanya.

"Sekali lagi itu belum masuk meja saya, jadi saya gak mau komentar dulu," ucapnya.

Sebelumnya dua perwira tinggi Polri akan ditunjuk menjadi plt gubernur di dua provinsi, yakni Jabar dan Sumut.

"Bapak Wakapolri menyampaikan bahwa ada dua perwira tinggi Polri yang dipercaya untuk memimpin sementara dua provinsi yakni Jawa Barat dan Sumatera Utara," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Kamis (25/1).

Dua pati itu adalah Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol M Iriawan dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin.

Iriawan rencananya akan ditunjuk sebagai Plt Gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan, sedangkan Martuani bakal ditunjuk sebagai Plt Gubernur Sumatera Utara menggantikan Tengku Erry Nuradi.

Namun demikian, penunjukkan ini masih menunggu surat resmi dari Menteri Dalam Negeri.