Rumah Zakat salurkan bantuan untuk pengungsi Rohingya
30 Januari 2018 21:55 WIB
Arsip: Bantuan Pengungsi Rohingya Bantuan dari masyarakat Indonesia lewat Rumah Zakat yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) disalurkan kepada pengungsi Rohingya di Ukhia, dekat perbatasan Bangladesh-Myanmar, 28/9/2017. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay) ()
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga filantropi Rumah Zakat (RZ) kembali menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada para pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa disebutkan, bantuan dari Rumah Zakat itu berupa klinik keliling, bantuan medis, penyediaan dokter, tenaga medis, pembangunan shelter, penyediaan air bersih, bantuan pangan, energi solar cell untuk penerangan shelter, Al Quran dan perlengkapan sekolah darurat.
"Hingga saat ini, Tim Kemanusiaan Rumah Zakat masih berada di Bangladesh untuk distribusi bantuan bagi pengungsi Rohingya di sana," kata Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda.
Dia mengatakan tim itu akan bertugas di Bangladesh sampai satu tahun ke depan dengan rotasi tim setiap dua pekan.
Relawan Rumah Zakat, Anto, yang bertugas di lapangan mengatakan lokasi pengungsian tidak berpusat di satu titik saja tapi ada di banyak titik lokasi pengungsian. Setiap titik pengungsian dibagi menjadi beberapa blok dan dalam satu blok dihuni dua ribu pengungsi.
Berdasarkan penelusuran Rumah Zakat, terdapat sejumlah masalah kesehatan pengungsi Rohingya dalam satu bulan terakhir. Di antara gangguan kesehatan itu ialah masalah pencernaan seperti gastritis, kelelahan, demam dan masalah kulit. Rata-rata kunjungan pasien saat ini bisa mencapai 150 orang per hari.
Sepanjang 2017, Rumah Zakat telah mendistribusikan bantuan untuk warga Rohingya di Myanmar dan Bangladesh. Bantuan yang berikan di antaranya paket makanan untuk 88.155 jiwa, layanan kesehatan untuk 14.130 jiwa, 3.350 paket water tank dan hygiene kits, pakaian untuk 1.600 jiwa, penyediaan shelter untuk 200 jiwa, pembuatan 10 unit toilet, 20 water hand pump dan pendirian satu unit sekolah darurat.
Lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa disebutkan, bantuan dari Rumah Zakat itu berupa klinik keliling, bantuan medis, penyediaan dokter, tenaga medis, pembangunan shelter, penyediaan air bersih, bantuan pangan, energi solar cell untuk penerangan shelter, Al Quran dan perlengkapan sekolah darurat.
"Hingga saat ini, Tim Kemanusiaan Rumah Zakat masih berada di Bangladesh untuk distribusi bantuan bagi pengungsi Rohingya di sana," kata Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda.
Dia mengatakan tim itu akan bertugas di Bangladesh sampai satu tahun ke depan dengan rotasi tim setiap dua pekan.
Relawan Rumah Zakat, Anto, yang bertugas di lapangan mengatakan lokasi pengungsian tidak berpusat di satu titik saja tapi ada di banyak titik lokasi pengungsian. Setiap titik pengungsian dibagi menjadi beberapa blok dan dalam satu blok dihuni dua ribu pengungsi.
Berdasarkan penelusuran Rumah Zakat, terdapat sejumlah masalah kesehatan pengungsi Rohingya dalam satu bulan terakhir. Di antara gangguan kesehatan itu ialah masalah pencernaan seperti gastritis, kelelahan, demam dan masalah kulit. Rata-rata kunjungan pasien saat ini bisa mencapai 150 orang per hari.
Sepanjang 2017, Rumah Zakat telah mendistribusikan bantuan untuk warga Rohingya di Myanmar dan Bangladesh. Bantuan yang berikan di antaranya paket makanan untuk 88.155 jiwa, layanan kesehatan untuk 14.130 jiwa, 3.350 paket water tank dan hygiene kits, pakaian untuk 1.600 jiwa, penyediaan shelter untuk 200 jiwa, pembuatan 10 unit toilet, 20 water hand pump dan pendirian satu unit sekolah darurat.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: