Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat menghadiri panen raya padi yang dipusatkan di Kecamatan Air Saleh, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin, memuji perjuangan para petani.

"Petani ada para pejuang tanpa tanda jasa. Karena perjuanganya menanam padi, sehingga masyarakat Indonesia menjadi cukup pangan," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin malam.

Panen raya padi tersebut juga dihadiri, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta tamu undangan lainnya.

Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, dalam sambutannya mengatakan, produksi padi nasional pada 2017 ?mencapai 81.382.451 ton.

Produksi padi tersebut meningkat 2,56 persen dibanding produksi padi tahun 2016 yakni 79.354.767.

"Peningkatan produksi padi secara nasional ini tentu sangat menggembirakan kita semua," katanya.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan pertanian yang sangat luas, tentunya produksi padi juga sangat besar.

Namun, terus bertambahnya jumlah penduduk, kata dia, saat ini terjadi kesenjangan antara stok beras dari petani dengan kebutuhan masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Bamsoet mengajak para petani untuk dapat meningkatkan produksinya sehingga dapat memenuhi stok beras yang menjadi kebutuhan masyarakat.

"Produksi padi yang memenuhi kebuthan nasional, sehingga dapat terwujud Nawacita di bidang pertanian," katanya.

Menurut Bamsoet, Nawacita Presiden Joko Widodo di bidang pertanian, salah satunya adalah terciptanya swasembada pangan untuk lima komoditas utama dalam jangka waktu lima tahun.

Karena itu, panen raya padi pada hari ini, kata dia, adalah ikhtiar nyata untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut.

Bamsoet optimistis, sektor pertanian di Indonesia akan lebih maju sehingga para petaninya yang merupakan pejuang tanpa tanda jasa, dapat hidup sejahtera.

Pada kesempatan tersebut, Bamsoet juga mendesak Pemerintah agar segera mewujudkan program peningkatan rasio lahan pertanian dari 0,3 hektare per kepala keluarga menjadi 2 hektare per kepala keluarga, sehingga dapat meningkatkan produksi padi sekaligus penghasilan petani.