Perwakilan Indonesia targetkan 50 CLC di Sarawak
29 Januari 2018 23:36 WIB
Arsip: UN Di Kuala Lumpur Murid-murid kelas 3 SMA di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) mengerjakan soal-soal ujian nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (4/4/2016). Untuk pertama kallinya SIKL melakukan UN SMA berbasis komputer. ANTARA FOTO/Aulia Badar/aww/16. ()
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kantor perwakilan RI di Malaysia menargetkan mendirikan 50 pusat kegiatan belajar masyarakat atau "community learning center" (CLC) di wilayah Sarawak, Malaysia Timur.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Prof. Dr. Ari Purbayanto di KBRI Kuala Lumpur, Senin mengatakan mekanisme pendirian dan peresmian CLC akan dilakukan secara berkala sesuai dengan penyelesaian proses pendaftaran di Jabatan Pendidikan Negeri Sarawak.
Atdikbud menegaskan Kemdikbud RI sudah menyampaikan bahwa dana pembangunan SMP Plus Entikong akan disiapkan dan saat ini sudah tersedia tanah yang siap untuk dibangunnya sekolah SMP Plus tersebut.
"Tinggal kita tindaklanjuti supaya benar-benar bisa terwujudnya SMP plus, sehingga anak-anak TKI di Sarawak setelah lulus CLC SD dapat melanjutkan pendidikan mereka dan bisa segera bekerja," ujarnya.
Sekretaris III Pensosbud KJRI Kuching Ringgi Perdini di tempat yang sama mengatakan untuk tahap pertama akan diresmikan 15 CLC yang telah mendapatkan kesepakatan dengan pemerintah setempat dan juga pihak manajemen perusahaan ladang (perkebunan).
Dia mengatakan rencana diadakan juga penjajakan pembangunan SMP plus di daerah Sanggau, Entikong, yaitu wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Sejauh ini, pihak pemda setempat masih sibuk dengan kegiatan pilkada sehingga pembahasan dan penjajakan sedikit terkendala," katanya.
Dia menjelaskan bahwa KJRI Kuching dan pemda setempat sudah sepakat akan mencari waktu yang tepat untuk melakukan peninjauan lokasi tanah dan mengatur rencana acara peletakan batu pertama.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Prof. Dr. Ari Purbayanto di KBRI Kuala Lumpur, Senin mengatakan mekanisme pendirian dan peresmian CLC akan dilakukan secara berkala sesuai dengan penyelesaian proses pendaftaran di Jabatan Pendidikan Negeri Sarawak.
Atdikbud menegaskan Kemdikbud RI sudah menyampaikan bahwa dana pembangunan SMP Plus Entikong akan disiapkan dan saat ini sudah tersedia tanah yang siap untuk dibangunnya sekolah SMP Plus tersebut.
"Tinggal kita tindaklanjuti supaya benar-benar bisa terwujudnya SMP plus, sehingga anak-anak TKI di Sarawak setelah lulus CLC SD dapat melanjutkan pendidikan mereka dan bisa segera bekerja," ujarnya.
Sekretaris III Pensosbud KJRI Kuching Ringgi Perdini di tempat yang sama mengatakan untuk tahap pertama akan diresmikan 15 CLC yang telah mendapatkan kesepakatan dengan pemerintah setempat dan juga pihak manajemen perusahaan ladang (perkebunan).
Dia mengatakan rencana diadakan juga penjajakan pembangunan SMP plus di daerah Sanggau, Entikong, yaitu wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Sejauh ini, pihak pemda setempat masih sibuk dengan kegiatan pilkada sehingga pembahasan dan penjajakan sedikit terkendala," katanya.
Dia menjelaskan bahwa KJRI Kuching dan pemda setempat sudah sepakat akan mencari waktu yang tepat untuk melakukan peninjauan lokasi tanah dan mengatur rencana acara peletakan batu pertama.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: