Pergerakan tanah rusak puluhan rumah di Bantarkalong Sukabumi
29 Januari 2018 19:14 WIB
Ilustrasi--Bencana Pergerakan Tanah Longsor Warga gotong royong membersihkan halaman yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Kalijati, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (8/10/2017).(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Sukabumi (ANTARA News) - Puluhan rumah di Desa Bantarkalong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi sejak Minggu (28/1) hingga saat ini akibat hujan deras.
"Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan tanah di Desa Bantarkalong menjadi amblas dan terbelah sehingga menyebabkan puluhan rumah rusak," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, dari data sementara pihaknya jumlah rumah yang rusak akibat bencana pergerakan tanah tersebut saat ini mencapai 31 unit dengan rincian sebanyak empat rumah rusak berat, dua rumah rusak ringan dan sisanya atau 25 unit rusak ringan.
Sementara, untuk jumlah jiwa yang terdampak bencana ini sebanyak 129 jiwa yang tersebar di Kampung Pasirjambu. Tidak menutup kemungkinan jumlah rumah yang rusak akan bertambah, apalagi curah hujan cukup tinggi dan bisa saja bencana pergerakan tanah ini meluas hingga ke kampung lainnya.
Lanjut dia, untuk total kerugian masih dalam perhitungan pihaknya karena hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan penyisiran terhadap rumah yang rusak akibat bencana alam tersebut.
"Bantuan sudah kami salurkan kepada warga yang yang menjadi korban pergerakan tanah seperti perlengkapan tidur, mandi dan makanan siap saji," tambah Eka.
Kepala Desa Bantarkalong Syahrial Hasan mengatakan lokasi bencana pergerakan tanah ini memang tidak layak untuk dijadikan tempat permukiman warga karena tanahnya labil apalagi saat musim penghujan seperti ini.
"Satu-satunya jalan atau solusi pada kasus bencana ini adalah merelokasi warga ke tempat yang lebih aman. Karena hampir setiap tahun selalu terjadi pergerakan tanah," tambahnya.
"Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan tanah di Desa Bantarkalong menjadi amblas dan terbelah sehingga menyebabkan puluhan rumah rusak," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, dari data sementara pihaknya jumlah rumah yang rusak akibat bencana pergerakan tanah tersebut saat ini mencapai 31 unit dengan rincian sebanyak empat rumah rusak berat, dua rumah rusak ringan dan sisanya atau 25 unit rusak ringan.
Sementara, untuk jumlah jiwa yang terdampak bencana ini sebanyak 129 jiwa yang tersebar di Kampung Pasirjambu. Tidak menutup kemungkinan jumlah rumah yang rusak akan bertambah, apalagi curah hujan cukup tinggi dan bisa saja bencana pergerakan tanah ini meluas hingga ke kampung lainnya.
Lanjut dia, untuk total kerugian masih dalam perhitungan pihaknya karena hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan penyisiran terhadap rumah yang rusak akibat bencana alam tersebut.
"Bantuan sudah kami salurkan kepada warga yang yang menjadi korban pergerakan tanah seperti perlengkapan tidur, mandi dan makanan siap saji," tambah Eka.
Kepala Desa Bantarkalong Syahrial Hasan mengatakan lokasi bencana pergerakan tanah ini memang tidak layak untuk dijadikan tempat permukiman warga karena tanahnya labil apalagi saat musim penghujan seperti ini.
"Satu-satunya jalan atau solusi pada kasus bencana ini adalah merelokasi warga ke tempat yang lebih aman. Karena hampir setiap tahun selalu terjadi pergerakan tanah," tambahnya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: