Jakarta (ANTARA News) - Kecerdasan buatan (AI) telah digunakan untuk memecahkan kode-kode rahasia dalam Manuskrip Voynich yang ternyata ditemukan tertulis dalam Bahasa Ibrani kuno.

Buku ini sama mesteriusnya dengan Da Vinci Code yang merupakan manuskrip dongeng yang tak seorang pun bisa membacanya. Buku misterius itu sebelumnya disebut ditulis dalam bahasa "alien" karena tidak pernah ada.

Tetapi sekarang seorang ilmuwan komputer mengatakan bahwa dokumen misterius itu sebenarnya ditulis dalam Bahasa Ibrani kuno dan si peneliti tahu pasti bagaimana harus membaca dan mengungkapkannya.

Selama beberapa tahun lamanya teks dalam buku ini dianggap mengandung nubuat atau kunci menuju kehidupan abadi atau mengenai bahasa alien.

Namun dengan memanfaatkan AI, Profesor Greg Kondrak dari Universitas Alberta akhirnya bisa menyingkapkan bahasa apa yang dipakai buku itu dan apa yang ditulis buku tersebut.

Baca juga: Delapan tempat terbaik di dunia untuk berburu UFO

Berdasarkan tim riset dia, kalimat lengkap pertama buku itu berbunyi, "Dia (perempuan) membuat rekomendasi untuk si pendeta, orang rumah dan saya, serta orang-orang."

Sandi itu terdiri dari deretan huruf pada setiap kata dan turun ke vokal. Anehnya, kendati bisa dibaca, buku ini tetap tak bisa diterjemahkan.

Bahkan sekelompok kecil pakar Bahasa Ibrani kuno pun harus menerjemahkan semua teks dalam buku misterius ini sebelum bisa mengungkapkan maksud sebenarnya dari buku tersebut.

Manuskrip Voynich Manuscript agak lebih besar dari pada buku sampul, dengan tebal 240 halaman yang ditulis dengan tinta coklat yang dilengkapo dengan ilustrasi liar namun kaya, demikian The Sun.

Baca juga: Awan mirip UFO kejutkan warga Banyumas