ITS kembangkan kapal listrik
29 Januari 2018 09:26 WIB
Arsip Foto. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) memperagakan prototipe kapal Nala V S di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/6/2017). Prototipe karya mahasiswa ITS tersebut bakal mengikuti kompetisi Internasional Roboboat (AUVSI 10th International Roboboat Competition (IRC)) 2017 pada 20-25 Juni 2017 di Amerika Serikat. (ANTARA/Didik Suhartono)
Surabaya (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan kapal listrik untuk nelayan di kawasan Sumatera sebagai tindak lanjut penandatanganan kesepakatan dengan PT PLN (Persero) Regional Sumatera.
"Sudah ada pengembangan mobil dan sepeda motor listrik. Justru potensial dikembangkan dan hambatannya sedikit seperti yang disampaikan Direktur PLN adalah kapal atau saya menyebutnya perahu listrik yang tidak hanya untuk pariwisata tapi untuk monitor banyak hal," kata Kepala Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha ITS Dr I Ketut Gunarta di Surabaya, Senin.
"ITS jagonya di sini, kita akan mengembangkan lebih intens dengan bantuan PLN. Kapal itu bisa untuk pariwisata, kemudian nelayan bisa. Butuh rantai pasok yang lebih kuat lagi agar bisa berlayar sampai ke tengah lewat dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)," ujarnya.
Pengembangan kapal listrik itu, menurut dia, melibatkan beberapa jurusan di institut, termasuk Jurusan Sistem Perkapalan, dan Teknik Elektro serta dukungan bidang lain seperti teknologi pembangkit non-fosil.
"Sudah ada pengembangan mobil dan sepeda motor listrik. Justru potensial dikembangkan dan hambatannya sedikit seperti yang disampaikan Direktur PLN adalah kapal atau saya menyebutnya perahu listrik yang tidak hanya untuk pariwisata tapi untuk monitor banyak hal," kata Kepala Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha ITS Dr I Ketut Gunarta di Surabaya, Senin.
"ITS jagonya di sini, kita akan mengembangkan lebih intens dengan bantuan PLN. Kapal itu bisa untuk pariwisata, kemudian nelayan bisa. Butuh rantai pasok yang lebih kuat lagi agar bisa berlayar sampai ke tengah lewat dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)," ujarnya.
Pengembangan kapal listrik itu, menurut dia, melibatkan beberapa jurusan di institut, termasuk Jurusan Sistem Perkapalan, dan Teknik Elektro serta dukungan bidang lain seperti teknologi pembangkit non-fosil.
Pewarta: Indra Setiawan, Willy Irawan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: