Putri Pertamina Energi belum terkalahkan dalam Proliga 2018
28 Januari 2018 19:14 WIB
Dokumentasi pebola voli putri Jakarta Pertamina Energi, Anna Stepaniuk (kedua kanan) dan Putri Anandya Agustina (kanan), menahan smes putri Gresik Petrokimia Halley Dora Spelman (kiri), dalam pertandingan Proliga putaran kedua minggu kedua, di GOR Kertajaya Surabaya, Jawa Timur, Minggu (12/3/2017). Saat itu Jakarta Pertamina Energi menang dengan skor 3-0 ( 25-22, 25-15, dan 25-12). (ANTARA FOTO/Risyal Hidayat)
Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Tim putri Jakarta Pertamina Energi belum terkalahkan, hingga pertandingan terakhir seri II Proliga 2018, di GOR Temenggung Abdul Djamal, Batam, Kepulauan Riau, Minggu.
Jakarta Pertamina Energi menyapu bersih dua laga seri kedua putaran pertama Proliga 2018, menyusul kemenangan atas Bandung Bank BJB Pakuan 3-0 ( 25-20, 25-12, 25-16). Sehari sebelumnya, Pertamina juga menang atas Jakarta BNI Taplus dengan skor 3-0.
Dengan hasil di Batam, tim asuhan pelatih M Ansori itu belum terkalahkan, dan mengumpulkan nilai sempurna 12 klasemen sementara.
Dalam seri pembuka di Yogyakarta sebelumnya, Agustin Wulandari dan kawan-kawan juga unggul atas juara bertahan Jakarta Elektrik PLN dan Gresik Petrokimia masing-masing dengan skor 3-0.
Meski belum terkalahkan, pelatih Jakarta Pertamina Energi, Ansori, mengatakan, timnya tidak boleh berpuas diri. "Pertandingan masih banyak. Perjalanan masih panjang," ujar Ansori.
Saat melawan Bandung Bank BJB, dia menerapkan serangan dari servis, yang membuat lawan tidak bisa mengembangkan permainan.
Sementara itu, pelatih Bandung Bank BJB Pakuan, Octavian, mengakui timnya kalah dari servis lawan. "Apa yang saya khawatirkan sebelum lawan Pertamina, servis mereka berbahaya. Ternyata benar," kata Octavian.
Mantan pemain nasional itu menambahkan, Aprilia Manganang dan kawan-kawan juga lemah dalam penerimaan bola pertama.
"Kami akan perbaiki receive, servis, dan blok. Minimal receive yang kami utamakan," paparnya lagi.
Sementara itu, tim putri Jakarta BNI Taplus memetik tiga poin setelah menundukkan Gresik Petrokimia 3-1 (27-25, 20-25, 25-21, 25-10).
Kemenangan itu menempatkan tim besutan Risco Herlambang di posisi keempat klasemen sementara dengan nilai enam.
Kemenangan atas Petrokimia itu merupakan kemenangan kedua dari empat laga. Satu kemenangan sebelumnya didapatkan Yolla Yuliana dan kawan-kawan dari Bekasi BVN pada seri pertama di Jogja (20/1) dengan 3-0.
Meski menang, pelatih Jakarta BNI Taplus, Risco Herlambang, belum puas dengan penampilan timnya.
Apalagi, pemain asing, Karina Ocasio belum bisa bergabung, karena mengalami cidera saat tampil perdana di seri pertama di Jogja, pekan lalu.
Menurut Risco, kekalahan dua kali dari Pertamina dan Popsivo masih menghantui anak asuhnya.
"Belum bisa tampilnya Karina yang menjadi penyebab anak-anak belum bisa tampil maksimal," ujar Risco kepada wartawan usai pertandingan.
Pelatih Gresik Petrokimia, M Hanafi mengakui anak asuhnya kalah pengalaman dari lawannya, BNI.
"Anak-anak saya masih banyak pemain junior yang masih belum berpengalaman," tukas pelatih senior asal Jawa Timur itu.
Jakarta Pertamina Energi menyapu bersih dua laga seri kedua putaran pertama Proliga 2018, menyusul kemenangan atas Bandung Bank BJB Pakuan 3-0 ( 25-20, 25-12, 25-16). Sehari sebelumnya, Pertamina juga menang atas Jakarta BNI Taplus dengan skor 3-0.
Dengan hasil di Batam, tim asuhan pelatih M Ansori itu belum terkalahkan, dan mengumpulkan nilai sempurna 12 klasemen sementara.
Dalam seri pembuka di Yogyakarta sebelumnya, Agustin Wulandari dan kawan-kawan juga unggul atas juara bertahan Jakarta Elektrik PLN dan Gresik Petrokimia masing-masing dengan skor 3-0.
Meski belum terkalahkan, pelatih Jakarta Pertamina Energi, Ansori, mengatakan, timnya tidak boleh berpuas diri. "Pertandingan masih banyak. Perjalanan masih panjang," ujar Ansori.
Saat melawan Bandung Bank BJB, dia menerapkan serangan dari servis, yang membuat lawan tidak bisa mengembangkan permainan.
Sementara itu, pelatih Bandung Bank BJB Pakuan, Octavian, mengakui timnya kalah dari servis lawan. "Apa yang saya khawatirkan sebelum lawan Pertamina, servis mereka berbahaya. Ternyata benar," kata Octavian.
Mantan pemain nasional itu menambahkan, Aprilia Manganang dan kawan-kawan juga lemah dalam penerimaan bola pertama.
"Kami akan perbaiki receive, servis, dan blok. Minimal receive yang kami utamakan," paparnya lagi.
Sementara itu, tim putri Jakarta BNI Taplus memetik tiga poin setelah menundukkan Gresik Petrokimia 3-1 (27-25, 20-25, 25-21, 25-10).
Kemenangan itu menempatkan tim besutan Risco Herlambang di posisi keempat klasemen sementara dengan nilai enam.
Kemenangan atas Petrokimia itu merupakan kemenangan kedua dari empat laga. Satu kemenangan sebelumnya didapatkan Yolla Yuliana dan kawan-kawan dari Bekasi BVN pada seri pertama di Jogja (20/1) dengan 3-0.
Meski menang, pelatih Jakarta BNI Taplus, Risco Herlambang, belum puas dengan penampilan timnya.
Apalagi, pemain asing, Karina Ocasio belum bisa bergabung, karena mengalami cidera saat tampil perdana di seri pertama di Jogja, pekan lalu.
Menurut Risco, kekalahan dua kali dari Pertamina dan Popsivo masih menghantui anak asuhnya.
"Belum bisa tampilnya Karina yang menjadi penyebab anak-anak belum bisa tampil maksimal," ujar Risco kepada wartawan usai pertandingan.
Pelatih Gresik Petrokimia, M Hanafi mengakui anak asuhnya kalah pengalaman dari lawannya, BNI.
"Anak-anak saya masih banyak pemain junior yang masih belum berpengalaman," tukas pelatih senior asal Jawa Timur itu.
Pewarta: Yuniati Naim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: