Pulau Samosir, Sumatera Utara (ANTARA News) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samosir, Annette Horschmann, mengatakan, pebisnis pariwisata di Pulau Samosir harus meningkatkan layanan agar mampu bersaing dan mengimbangi pertumbuhan industri perhotelan di daerah ini.

"Industri pariwisata terus berkembang, tuntutan pelanggan (tamu) juga meningkat, maka standar layanan hotel juga harus ditingkatkan," katanya kepada ANTARA, di Tuktuk, Pulau Samosir, Sabtu malam.

Ia memberi contoh, di jaman yang serba online saat ini, maka layanan penyediaan sambungan internet menjadi sangat penting, di antaranya WiFi.

"Tuntutan pasar meningkat, maka kita harus memenuhinya kalau tidak mau tersingkir dari persaingan," kata wanita keturunan Jerman yang menikah dengan pria Batak marga Silalahi ini.

Contoh lain, kata pemilik Tabo Cottage di Tuktuk ini, semenjak dia membangun kolam renang beberapa tahun lalu, jumlah wisatawan yang menginap di hotel itu meningkat hingga kini.

"Peningkatan layanan berdampak pada peningkatan jumlah tamu. Jadi investasi akan menambah pendapatan hotel," katanya.

Selain penambahan produk layanan yang baru, standar layanan atas produk yang sudah ada juga perlu ditingkatkan, baik kualitas kamar hotel maupun kualitas layanan terhadap para tamu.

Ia menjelaskan banyak hotel di daerah itu yang dibangun pada '70-an. Tanpa renovasi, walhasil pada masa kini standarnya tak lagi sesuai tuntutan tamu, mulai ukuran kamar, kualitas kamar mandi, dan lain-lain.

"Kamar itu harus diperbaiki atau direnovasi agar sesuai keinginan tamu," katanya.

Ia mengakui perlu biaya untuk renovasi, tetapi hal itu bisa diimbangi dengan peningkatan jumlah tamu di kemudian hari.

Selain perbaikan fisik, kualitas layanan pelaku wisata --di antaranya keramah-tamahan dan jaminan keamanan bagi wisatawan-- harus juga ditingkatkan. Tentu wisatawan menginginkan layanan yang maksimal dan ramah dan ligat dari petugas-petugas hotel di sana.

"Hal itu semua akan meningkatkan nilai usaha yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan jumlah tamu yang menginap. Selain itu, tarif kamar juga bisa dinaikkan, sehingga pendapatan hotel juga meningkat," Katanya.

Apalagi dalam mendukung pemerintah yang menjadikan Danau Toba sebagai tujuan prioritas pariwisata nasional, yang dalam dua tahun terakhir terus membangun dan perbaikan sarana dan prasarana pariwisata, maka hotel-hotel di Pulau Samosir harus berbenah.

Saat ini PHRI Pulau Samosir memiliki 18 anggota, tetapi masih banyak hotel yang belum menjadi anggota. PHRI setempat memfasilitasi pertemuan rutin untuk berbagi informasi serta mengadakan pelatihan-pelatihan untuk memperbaiki kualitas layanan hotel.