Ramallah (ANTARA News) - Palestina mengabaikan ancaman baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menahan bantuan ratusan juta dolar pada Kamis (25/1).
Di Davos, Swiss, Trump menyebut Palestina "tidak menghormati" Amerika Serikat dengan menolak bertemu dengan Wakil Presiden Mike Pence dan mengancam akan menahan bantuan dana untuk Palestina.
Juru bicara Presiden Mahmoud Abbas mengatakan mereka tidak akan bertemu dengan pemerintah Amerika Serikat sampai Washington menarik keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Jika pemerintah Amerika tidak mencabut keputusan mereka untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, mereka akan tetap di luar meja (perundingan)," kata Nabil Abu Rudeina.
Seorang pejabat senior Palestina lainnya, Hanan Ashrawi, mengatakan kepada AFP bahwa "tidak bertemu dengan penindas Anda bukanlah tanda tidak hormat, itu tanda harga diri."
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Davos, Trump mengatakan bahwa Palestina "tidak menghormati kami sepekan lalu dengan tidak mengizinkan wakil presiden kami yang luar biasa menemui mereka."
"Kami memberi mereka ratusan juta dolar AS," kata Trump.
"Uang itu tidak akan diberikan kepada mereka kecuali mereka duduk dan merundingkan perdamaian," katanya sebagaimana dikutip AFP.
Amerika Serikat sudah menangguhkan bantuan puluhan juta dolar bagi badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina.
Palestina membekukan hubungan setelah Trump pada 6 Desember mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Palestina memandang Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Keputusan Trump melanggar konsensus internasional puluhan tahun bahwa status Yerusalem harus dirundingkan antara para pihak dan memicu kecaman global. (mr)
Palestina abaikan tekanan Trump
26 Januari 2018 14:55 WIB
Arsip Foto. Warga Palestina mengibarkan bendera Palestina saat mereka merayakan kesepakatan rekonsiliasi di Kota Gaza, Palestina. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: