Depok (ANTARA News) - Doktor Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Dr. Asni Amin, M.Farm., Apt, berhasil menguji tingkat keefektifan ekstrak buah kepel (Stelechocarpus burahol) sebagai penghilang bau mulut.

"Hasil penelitian terbukti ekstrak buah kepel memiliki manfaat antibakteri penyebab bau mulut dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri P. gingivalis dan F. nucleatum," kata Asni dalam Disertasinya pada sidang promosi doktor di Ruang Sidang Besar Gedung Profesi dan Pascasarjana Fakultas Farmasi UI Depok, Kamis.

Ia mengatakan ekstrak buah kepel juga dapat menyerap bau mulut dengan menurunkan nilai metil merkaptan dan dimetil sulfida penyebab bau mulut. Sebagai info tambahan, berdasarkan data bioaktivitas, buah kepel juga memiliki aktivitas antioksidan serta dapat memperbaiki kualitas sperma pada objek kelinci.

Buah kepel adalah salah satu jenis buah langka Indonesia dan sampai saat ini belum dibudayakan. Namun, manfaat buah ini telah lama dikenal kalangan keraton Yogyakarta dan Surakarta sebagai deodoran, pengharum napas, dan pengharum air seni.

Keingintahuan tentang mekanisme aksi senyawa dalam buah kepel yang bertanggungjawab dalam proses menghilangkan bau mulut inilah yang melatarbelakangi penelitian Dr. Asni membuat disertasi dengan judul ?Studi Aktivitas, Identifikasi, dan Prediksi Mekanisme Senyawa Dari Ekstrak Buah Kepel Sebagai Penghilang Bau Mulut?.

Bau mulut yang tidak sedap, meskipun dipandang sebagai masalah yang umum, ternyata tidak bisa diremehkan, karena permasalahan ini terjadi pada sekitar 30% populasi dunia (Hughes & McNab, 2008).

Metode yang banyak dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan (1) mekanis dengan cara penyikatan lidah dan gigi (2) kimiawi melalui obat kumur, pasta gigi, tablet hisap, ataupun mouthspray.

Selain dari metode-metode ini, saat ini berkembang penggunaan bahan aktif dari tanaman sebagai alternatif penghilang bau mulut, seperti penggunaan daun sirih, teh, cengkeh, dan kemangi. Salah satu bahan alternatif penghilang bau mulut yang belum banyak dibahas dalam dunia kesehatan Indonesia, adalah kandungan senyawa dalam buah kepel.