Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyebutkan baru 51 perguruan tinggi baik negeri dan swasta yang menerapkan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau "online".

"Mengenai pembelajaran daring, kami mengharapkan lebih banyak perguruan tinggi yang menerapkan itu. Sekarang baru ada 51 perguruan tinggi," ujar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemristekdikti, Intan Ahmad, di Jakarta, Kamis.

Kemristekdikti juga meminta agar perguruan tinggi mengajarkan pemograman komputer dan manajemen data pada dosen dan juga mahasiswa.

Sebelumnya, dalam Rakernas Kemristekdikti menyebut pemerintah siap menyesuaikan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data "Information Technology" (IT), "Operational Technology" (OT), "Internet of Things" (IoT), dan "Big Data Analitic", mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data "literacy, technological literacy and human literacy".

Berbagai hal perlu dipersiapkan, termasuk di antaranya sumber daya manusia (SDM), khususnya para dosen dan peneliti yang siap menjalankan model universitas siber.