Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Muslim Spanyol melakukan penggalangan dana untuk pembangunan masjid di Sevilla, Spanyol, salah satunya dilakukan di Indonesia.

"Kami datang ke berbagai negara seperti Indonesia, selanjutnya ke Malaysia," kata Sekretaris Jenderal Pusat Keislaman Sevilla Ibrahim Hernandez di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis.

Di sela pertemuannya di Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsuddin, Ibrahim mengatakan bahwa memilih Indonesia karena penduduknya mayoritas Muslim dan memiliki semangat Islam moderat yang sama.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk dapat membantu pengumpulan donasi pembangunan masjid pertama di Sevilla. Donasi dapat dikumpulkan lewat ACT.

Sejauh ini, kata Ibrahim, Sevilla belum memiliki masjid tetapi sekadar musala kecil yang memanfaatkan lahan atau bangunan milik warga.

Total dana pembangunan masjid di Sevilla, kata dia, membutuhkan dana 17 juta euro.

Di tempat yang sama, mantan Duta Besar Indonesia untuk Spanyol Yuli Mumpuni Widarso menyatakan mendukung upaya Ibrahim untuk menggalang dana pembangunan masjid pertama di Sevilla, ibu kota wilayah otonomi Andalusia.

Di Spanyol, kata dia, hanya ada tujuh masjid tetapi belum ada di Sevilla.

Menurut dia, Muslim Sevilla ingin mendirikan masjidnya sehingga bisa mengembangkan Islam di kawasan itu dengan adanya fasilitas ibadah, pusat kebudayaan, dan kegiatan positif lainnya.

Pemilihan Indonesia sebagai negara donatur masjid Sevilla, kata dia, karena alasan pengelola yang menyukai kemoderatan Islam di Nusantara. Wawasan Islam moderat Indonesia memiliki visi yang searah dengan keislaman warga Spanyol.

"Pemilihan Indonesia itu karena moderat, suka membantu, terutama pembangunan masjid. Mereka yang ke sini itu orang asli Spanyol yang mualaf," katanya.

Muslim di Sevilla, kata dia, sangat menginginkan adanya masjid. Dengan musala yang ada, Muslim Sevilla memiliki keterbatasan aktivitas ibadah karena tidak dapat menyelenggarakan keramaian di musala dengan di dalamnya terdapat komunitas agama lain.

Dia mengatakan terdapat sekitar 25.000 penganut agama Islam di Sevilla. Jumlah itu adalah sepersekian persen dari Muslim Spanyol yang angkanya sekitar 2.000.000 orang.

"Saat Shalat Jumat atau tarawih mereka terbatas melakukan aktivitas keagamaan. Mereka juga harus menjaga toleransi dengan masyarakat yang bukan Islam," katanya.