IHSG Rabu ditutup melemah 19,84 poin
24 Januari 2018 20:58 WIB
Pewarta mengoperasikan gawai disela pembukaan perdagangan saham 2018 di BEI, Jakarta, Selasa (2/1/2018). Wapres berharap pasar modal Indonesia dapat menghasilkan efek berganda (multiplier effect) yang lebih besar ke perekonomian nasional guna menjaga momentum perekonomian di tahun 2018. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melemah sebesar 19,84 poin seiring dengan aksi ambil untung oleh investor memanfaatkan kenaikan saham sebelumnya.
IHSG BEI ditutup melemah 19,84 poin atau 0,29 persen menjadi 6.615,49, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,91 poin (0,69 persen) menjadi 1.124,27.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa penguatan saham-saham pada hari sebelumnya memicu investor untuk melakukan ambil untung sehingga membuat pergerakan IHSG cenderung berbalik arah ke area pelemahan.
"Aksi jual saham, terutama asing menjadi salah satu faktor penahan bagi laju IHSG untuk kembali menguat," katanya.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau foreign net sell di pasar saham domestik sebesar Rp322 miliar pada Rabu (24/1) ini.
Ia mengatakan bahwa meski sentimen di dalam negeri cukup positif, namun investor diharapkan tetap waspada dan melakukan akumulasi secara selektif. Saat ini, IHSG cenderung sedang berada dalam area konsolidasi.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG tertahan setelah kenaikan cukup tinggi pada perdagangan sebelumnya (Selasa, 23/1), namun peluang untuk kembali menguat cukup terbuka menyusul ekspektasi positif investor terhadap kinerja emiten tahun buku 2017.
"Data kinerja emiten 2017 diperkirakan cukup baik dan mampu menjadi salah satu faktor pendorong bagi IHSG untuk kembali terdorong naik," katanya.
Ia menambahkan bahwa minat investasi di pasar modal juga masih cukup tinggi seiring seiring dengan kuatnya fundamental perekonomian Indonesia pada tahun ini seiring dengan neraca keuangan negara yang sehat.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 471.759 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,394 miliar lembar saham senilai Rp12,102 triliun. Sebanyak 183 saham naik, 168 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 183,37 poin (0,76 persen) ke 23.940,78, indeks Hang Seng menguat 27,99 poin (0,09 persen) ke 32.958,69 dan Straits Times menguat 17,16 poin (0,48 persen) ke posisi 3.609,24.
IHSG BEI ditutup melemah 19,84 poin atau 0,29 persen menjadi 6.615,49, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,91 poin (0,69 persen) menjadi 1.124,27.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa penguatan saham-saham pada hari sebelumnya memicu investor untuk melakukan ambil untung sehingga membuat pergerakan IHSG cenderung berbalik arah ke area pelemahan.
"Aksi jual saham, terutama asing menjadi salah satu faktor penahan bagi laju IHSG untuk kembali menguat," katanya.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau foreign net sell di pasar saham domestik sebesar Rp322 miliar pada Rabu (24/1) ini.
Ia mengatakan bahwa meski sentimen di dalam negeri cukup positif, namun investor diharapkan tetap waspada dan melakukan akumulasi secara selektif. Saat ini, IHSG cenderung sedang berada dalam area konsolidasi.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa pergerakan IHSG tertahan setelah kenaikan cukup tinggi pada perdagangan sebelumnya (Selasa, 23/1), namun peluang untuk kembali menguat cukup terbuka menyusul ekspektasi positif investor terhadap kinerja emiten tahun buku 2017.
"Data kinerja emiten 2017 diperkirakan cukup baik dan mampu menjadi salah satu faktor pendorong bagi IHSG untuk kembali terdorong naik," katanya.
Ia menambahkan bahwa minat investasi di pasar modal juga masih cukup tinggi seiring seiring dengan kuatnya fundamental perekonomian Indonesia pada tahun ini seiring dengan neraca keuangan negara yang sehat.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 471.759 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,394 miliar lembar saham senilai Rp12,102 triliun. Sebanyak 183 saham naik, 168 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 183,37 poin (0,76 persen) ke 23.940,78, indeks Hang Seng menguat 27,99 poin (0,09 persen) ke 32.958,69 dan Straits Times menguat 17,16 poin (0,48 persen) ke posisi 3.609,24.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: