Sukabumi (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat hingga Rabu, (24/1) jumlah bangunan baik rumah maupun fasilitas umum yang rusak mencapai 735 unit akibat gempa di Lebak, Banten, kemarin.

"735 unit bangunan yang rusak tersebut tersebar di 36 kecamatan dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya bisa terus bertambah," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Rabu.

Adapun rinciannya yakni sebanyak 175 rumah rusak berat, 177 bangunan rusak ringan dan 383 rusak sedang. Dari data sementara yang dilakukan petugas BPBD setempat mayoritas bangunan yang rusak pada bagian atap dan dinding.

Namun, tidak ada korban jiwa pada bencana gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter yang berpusat di Lebak, Banten pada Selasa, (23/1) itu.

Menurutnya, BPBD Sukabumi juga sudah membagi tugas untuk melakukan pendataan dan penyisiran bangunan yang rusak. Bahkan, Bupati Sukabumi Marwan Hamami beserta jajarannya ikut meninjau lokasi bencana di beberapa titik.

Untuk bantuan pun, kata dia, sudah mulai disalurkan kepada warga yang menjadi korban bencana. Tapi bantuan tersebut baru bersifat darurat seperti makanan siap saji, perlengkapan makan dan mandi.

"Kami juga dalam waktu dekat akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak berat. Namun untuk sementara korban bencana yang tempat tinggalnya tidak bisa dihuni lagi diungsikan ke tempat saudaranya atau tetangganya," tambahnya.

Eka mengatakan getaran gempa Lebak ini dirasakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Sukabumi, maka dari itu diperkirakan jumlah bangunan khususnya rumah warga yang rusak bisa terus bertambah.

BPBD juga tetap melakukan verifikasi dan klasifikasi kerusakan. Dari data sementara, jumlah kepala keluarga yang terdampak gempa ini sebanyak 403 KK.