Frankfurt (ANTARA News) - Suatu kelompok antar agama yang mengupayakan agar Muslim menjadi bagian dari kehidupan di Jerman, Selasa, mengeluhkan bahwa 70 persen warga Jerman masih memusuhi Islam. Para penganut Kristen dan Muslim yang mendirikan German Forum on Islam, lima tahun lalu, menyusun suatu aturan rinci untuk mengkombinasikan hukum Syariat dengan sistem hukum Jerman. Juergen Micksch, salah satu anggota lembaga tersebut, mengatakan bahwa kaum Muslim dan warga Jerman yang sudah lama menetap, biasanya hidup berdampingan dengan baik, namun secara kesimpulan, orang Jerman seringkali punya Islamophobia. Dia mengemukakan paradoks ini akibat ketegangan internasional dalam masalah terorisme, dan orang Jerman menganggap hal itu datang dari negara-negara Islam. Yasar Bilgin dari Dewan Warga Jerman Keturunan Turki, mencontohkan adanya penolakan yang menghebohkan terhadap pembangunan masjid di Cologne, begitu pula hal serupa terjadi di beberapa kota lain. Boleh saja ada orang Jerman yang bereaksi seperti itu, namun berdasarkan konstitusi negara tersebut, kaum Muslim juga berhak melakukan ibadah. "Orang Jerman nantinya akan terbiasa dengan hal itu," ramal Bilgin yang berprofesi sebagai dokter. Micksch mengemukakan, penentangan sudah biasa timbul saat pengumuman rencana pembangunan masjid. "Konflik biasanya hilang kalau masjidnya sudah berdiri," katanya. Forum yang juga beranggotakan para pejabat pemerintahan itu berbeda dari Konferensi Jerman Islam. Konferensi tersebut merupakan babak perundingan antara pemerintah federal dengan para tokoh pemimpin masyarakat Islam, yang dimulai tahun lalu. Sejak 2002, Forum tersebut mendapatkan izin dari kelompok-kelompok Islam untuk peraturan yang mereka buat. Peraturan itu menyebutkan bahwa Muslim di wilayah Jerman, menurut hukum Syariat, harus mematuhi Konstitusi Jerman, demikian DPA.(*)