Produksi padi terus, Jawa Timur surplus
22 Januari 2018 16:54 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Kabareskrim Polri, Gubernur Jawa Timur dan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha serta Kepala Balitbangtan Dr. Muhammad Syakir melakukan panen padi seluas 350 hektare di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Senin. (ANTARA News/Hand Out)
Jakarta (ANTARA News) – Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Kabareskrim Polri, Gubernur Jawa Timur dan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha serta Kepala Balitbangtan Dr. Muhammad Syakir melakukan panen padi seluas 350 hektare di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Senin.
Selain di Desa Gedongarum, pada Januari ini ada empat desa di Kecamatan Kanor yang juga telah memasuki masa panen dengan total luas mencapai 1.800 hektare yaitu di Desa Kedungprimpen, Temu, Pilang dan Desa Semambung.
Total luas panen padi di Kabupaten Bojonegoro sendiri pada Januari 2018 ini menjapai 8.227 hektare atau setara beras 28.924 ton.
Sementara konsumsi beras per bulan di Kabupaten yang dikenal dengan sebutan bumi Angling Dharmo ini berdasarkan jumlah penduduk sebanyak 1,2 juta jiwa adalah 11.488 ton, sehingga di Januari ini di Bojonegoro telah surplus sebanyak 17.436 ton.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai panen mengatakan bahwa stok beras dari panen yang ada di Jawa Timur Januari ini ada 285 ribu ton sementara konsumsi 298 ribu ton.
"Di gudang juga masih ada 168 ribu ton sehingga saat ini kita kelebihan 155 ribu ton” ujar Soekarwo.
Bahkan menurut Gubernur, di Jawa Timur harga beras stabil dan tidak ada masalah yang berarti.
“Masalahnya bukan pada produksi, melainkan tata niaga pangan, ini manajemen stok saja, perkaranya hanya itu," kata Gubernur.
Pada tahun 2018 Bulog ditargetkan menyerap 3,7 juta ton beras dan sesuai kesepakatan Rapat koordinasi, Januari hingga Juni 2018 BULOG harus menyerap 2,2 juta ton.
"Dengan demikian maka stock beras BULOG akhir Desember 2018 mencapai minimal 2 juta ton,” jelas Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat memberikan keterangan pers usai acara.
Menteri Pertanian menambahkan untuk tahun 2018 ini Kementerian Pertanian telah menganggarkan Rp1,7 triliun khusus untuk Jawa Timur.
"Alokasi untuk Kabupaten Bojonegoro ini 20 ribu hektare kedelai, 6.990 hektare jagung, 5.400 hektare padi, 50 hektare bawang merah dan 206 unit alat mesin pertanian” jelas Menteri Pertanian.
Sebelum menghadiri acara di Kanor, Menteri Pertanian bersama rombongan memantau panen wilayah Jawa Timur menggunakan tiga pesawat helikopter.
Selain di Desa Gedongarum, pada Januari ini ada empat desa di Kecamatan Kanor yang juga telah memasuki masa panen dengan total luas mencapai 1.800 hektare yaitu di Desa Kedungprimpen, Temu, Pilang dan Desa Semambung.
Total luas panen padi di Kabupaten Bojonegoro sendiri pada Januari 2018 ini menjapai 8.227 hektare atau setara beras 28.924 ton.
Sementara konsumsi beras per bulan di Kabupaten yang dikenal dengan sebutan bumi Angling Dharmo ini berdasarkan jumlah penduduk sebanyak 1,2 juta jiwa adalah 11.488 ton, sehingga di Januari ini di Bojonegoro telah surplus sebanyak 17.436 ton.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai panen mengatakan bahwa stok beras dari panen yang ada di Jawa Timur Januari ini ada 285 ribu ton sementara konsumsi 298 ribu ton.
"Di gudang juga masih ada 168 ribu ton sehingga saat ini kita kelebihan 155 ribu ton” ujar Soekarwo.
Bahkan menurut Gubernur, di Jawa Timur harga beras stabil dan tidak ada masalah yang berarti.
“Masalahnya bukan pada produksi, melainkan tata niaga pangan, ini manajemen stok saja, perkaranya hanya itu," kata Gubernur.
Pada tahun 2018 Bulog ditargetkan menyerap 3,7 juta ton beras dan sesuai kesepakatan Rapat koordinasi, Januari hingga Juni 2018 BULOG harus menyerap 2,2 juta ton.
"Dengan demikian maka stock beras BULOG akhir Desember 2018 mencapai minimal 2 juta ton,” jelas Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat memberikan keterangan pers usai acara.
Menteri Pertanian menambahkan untuk tahun 2018 ini Kementerian Pertanian telah menganggarkan Rp1,7 triliun khusus untuk Jawa Timur.
"Alokasi untuk Kabupaten Bojonegoro ini 20 ribu hektare kedelai, 6.990 hektare jagung, 5.400 hektare padi, 50 hektare bawang merah dan 206 unit alat mesin pertanian” jelas Menteri Pertanian.
Sebelum menghadiri acara di Kanor, Menteri Pertanian bersama rombongan memantau panen wilayah Jawa Timur menggunakan tiga pesawat helikopter.
Pewarta: Antara
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: