Presiden tinjau program padat karya tunai di Banyuasin
22 Januari 2018 16:44 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau program padat karya tunai di Desa Banyuurip Kecamatan Tanjung Lago Kab Banyuasin Sumsel, Senin (22/1/2018). (ANTARA News/Agus Salim).
Banyuasin, Sumatera Selatan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan Program Padat Karya Tunai di Desa Banyuurip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Senin.
Presiden mengatakan proyek padat karya tunai dengan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan saluran irigasi di Banyuurip akan dikerjakan selama kurang lebih 50 hari.
"Pekerjanya saat ini ada 126 orang, satu orang digaji Rp90.000 per orang per minggu, " kata Presiden, yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Di Sumatera Selatan, ia menjelaskan, akan ada 180 titik pelaksanaan Program Padat Karya Tunai dengan anggaran Rp41 miliar.
"Ini dipakai untuk padat karya tunai dan swakelola. Pekerjaannya berupa pemeliharaan dan perbaikan irigasi untuk peningkatan produksi pangan," jelasnya.
Presiden mengatakan pekerjaan itu ditangani oleh perkumpulan petani pemakai air dan diawasi oleh balai pengairan Kementerian Pekerjaan Umum dan Permahan Rakyat. "Fungsi kontrolnya ada di situ ," katanya.
Presiden berharap dengan pembayaran gaji mingguan kepada warga yang terlibat dalam program itu, peredaran uang di desa dan daerah akan meningkat.
"Ini dilakukan disambil menunggu sebentar lagi ini akan memasuki musim panen. Di Sumsel ada 230.000 hektare yang akhir Januari ini mulai panen raya," katanya.
Presiden mengatakan proyek padat karya tunai dengan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan saluran irigasi di Banyuurip akan dikerjakan selama kurang lebih 50 hari.
"Pekerjanya saat ini ada 126 orang, satu orang digaji Rp90.000 per orang per minggu, " kata Presiden, yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Di Sumatera Selatan, ia menjelaskan, akan ada 180 titik pelaksanaan Program Padat Karya Tunai dengan anggaran Rp41 miliar.
"Ini dipakai untuk padat karya tunai dan swakelola. Pekerjaannya berupa pemeliharaan dan perbaikan irigasi untuk peningkatan produksi pangan," jelasnya.
Presiden mengatakan pekerjaan itu ditangani oleh perkumpulan petani pemakai air dan diawasi oleh balai pengairan Kementerian Pekerjaan Umum dan Permahan Rakyat. "Fungsi kontrolnya ada di situ ," katanya.
Presiden berharap dengan pembayaran gaji mingguan kepada warga yang terlibat dalam program itu, peredaran uang di desa dan daerah akan meningkat.
"Ini dilakukan disambil menunggu sebentar lagi ini akan memasuki musim panen. Di Sumsel ada 230.000 hektare yang akhir Januari ini mulai panen raya," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: