Jakarta (ANTARA News) - PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia di tahun 2018 menargetkan memproduksi sedikitnya tujuh kapal cepat rudal (KCR), baik untuk keperluan alutsista TNI AL maupun ekspor ke negara-negara di Asia Tenggara dan Afrika.

Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh di Jakarta, Senin, mengatakan produksi kapal perang di tahun 2018 meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya.

"Target kami untuk tahun ini ada empat kapal cepat rudal yang 60 meter pesanan dari TNI AL, kemudian juga target ekspor kami di Malaysia bisa dapat dua, di Thailand itu targetnya ada satu kapal, dan beberapa dari negara Afrika," kata Budiman usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Senin.

Produksi kapal cepat rudal jenis KCR-60 meter merupakan pesanan tahap kedua oleh TNI AL, setelah sebelumnya PT PAL Indonesia telah menyelesaikan pembuatan tiga kapal rudal serupa dan diserahkan kepada TNI AL.

Selain itu, PT PAL juga memproduksi kapal perusak kawal rudal (PKR) dan landing platform deck (LPD) untuk keperluan perlengkapan alutsista pertahanan negara di laut.

"Terkait ekspor, kita sudah masuk di pasar Asia Tenggara, yaitu di Thailand, Malaysia, dan juga kembali ke Filipina serta beberapa negara di Afrika seperti Senegal, Kongo, Guinea Bissau dan Burkina Faso," paparnya.

Budiman bersama beberapa direksi PT PAL Indonesia melaporkan kepada Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Senin, terkait perkembangan industri kapal Indonesia serta rencana memberikan pelatihan kepada masyarakat muda Indonesia.

"Kami juga bicara tentang vokasi sebagai salah satu program besar Pemerintah kita kepada kurang lebih 1.500 anak Indonesia dari seluruh wilayah timur sampai barat mulai November 2017 sampai dengan November 2018," ujar Budiman.