Inka segera bangun pabrik di Banyuwangi
21 Januari 2018 09:44 WIB
Pekerja mengerjakan pembuatan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), di PT Industri Kereta Api (Inka), Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/12/2017). . (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Madiun (ANTARA News) +- PT Industri Kereta Api (Persero) memulai proses pembangunan pabrik barunya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur guna mendukung produksinya di tahun-tahun mendatang.
"Untuk parik di Banyuwangi, saat ini proses pembangunan masih dalam tahap pembebasan lahan," ujar Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro kepada wartawan, Minggu.
Menurut dia, nantinya fasilitas dan kapasitas produksi pabrik INKA yang ada di Kabupaten Banyuwangi akan lebih besar dari pada pabrik lama yang ada di Kota Madiun.
Adapun di pabrik lama di Kota Madiun, INKA menempati area seluas 22 hektare, sedangkan pabrik di Banyuwangi diproyeksikan dibangun di area seluas 80 hektare.
Budi mengatakan rencana pembangunan fisik pabrik di Banyuwangi akan dimulai pada semester kedua di tahun 2018. Dan jika tidak ada halangan, pabrik baru tersebut ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2019.
Seperti diketahui, pada akhir tahun 2017 lalu, manajemen PT INKA (Persero) menyatakan hendak membangun pabrik baru di Kabupaten Banyuwangi dengan nilai investasi mencapai Rp600 miliar.
Dipilihnya lokasi di Kabupaten Banyuwangi karena daerah tersebut dekat dengan pelabuhan dan upah pekerja masih rendah. Dengan demikian, biaya produksi yang dikeluarkan PT INKA (Persero) akan lebih murah.
Budi menambahkan, jika telah beroperasi, rencananya pabrik di Banyuwangi akan menjadi fasilitas produksi kereta yang utama. Sedangkan pabrik di Madiun akan dijadikan fasilitas pendukung atau perawatan.
Sementara, terkait produksi, PT INKA (Persero) saat ini sedang menggarap berbagai jenis kereta pesanan, baik dalam negeri maupun luar negeri (ekspor).
Untuk dalam negeri, sejumlah kereta yang saat ini sedang digarap di antaranya, kereta Bandara Minangkabau, Padang dan Bandara Adi Soemarmo Solo. Selain itu juga peremajaan 438 unit kereta penumpang kelas tiga dan satu pesanan PT KAI (Persero). Dan yang terbaru, PT INKA (Persero) mendapatkan proyek pembuatan kereta api ringan (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).
Sedangkan di pasar ekspor, INKA menggarap kereta penumpang pesanan Bangladesh Railways untuk yang ketiga kalinya, juga kereta pesanan Zimbabwe. Saat ini juga sedang mempersiapkan untuk kerja sama dengan Sri Lanka dan Filipina.
"Untuk parik di Banyuwangi, saat ini proses pembangunan masih dalam tahap pembebasan lahan," ujar Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro kepada wartawan, Minggu.
Menurut dia, nantinya fasilitas dan kapasitas produksi pabrik INKA yang ada di Kabupaten Banyuwangi akan lebih besar dari pada pabrik lama yang ada di Kota Madiun.
Adapun di pabrik lama di Kota Madiun, INKA menempati area seluas 22 hektare, sedangkan pabrik di Banyuwangi diproyeksikan dibangun di area seluas 80 hektare.
Budi mengatakan rencana pembangunan fisik pabrik di Banyuwangi akan dimulai pada semester kedua di tahun 2018. Dan jika tidak ada halangan, pabrik baru tersebut ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2019.
Seperti diketahui, pada akhir tahun 2017 lalu, manajemen PT INKA (Persero) menyatakan hendak membangun pabrik baru di Kabupaten Banyuwangi dengan nilai investasi mencapai Rp600 miliar.
Dipilihnya lokasi di Kabupaten Banyuwangi karena daerah tersebut dekat dengan pelabuhan dan upah pekerja masih rendah. Dengan demikian, biaya produksi yang dikeluarkan PT INKA (Persero) akan lebih murah.
Budi menambahkan, jika telah beroperasi, rencananya pabrik di Banyuwangi akan menjadi fasilitas produksi kereta yang utama. Sedangkan pabrik di Madiun akan dijadikan fasilitas pendukung atau perawatan.
Sementara, terkait produksi, PT INKA (Persero) saat ini sedang menggarap berbagai jenis kereta pesanan, baik dalam negeri maupun luar negeri (ekspor).
Untuk dalam negeri, sejumlah kereta yang saat ini sedang digarap di antaranya, kereta Bandara Minangkabau, Padang dan Bandara Adi Soemarmo Solo. Selain itu juga peremajaan 438 unit kereta penumpang kelas tiga dan satu pesanan PT KAI (Persero). Dan yang terbaru, PT INKA (Persero) mendapatkan proyek pembuatan kereta api ringan (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).
Sedangkan di pasar ekspor, INKA menggarap kereta penumpang pesanan Bangladesh Railways untuk yang ketiga kalinya, juga kereta pesanan Zimbabwe. Saat ini juga sedang mempersiapkan untuk kerja sama dengan Sri Lanka dan Filipina.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: