Surabaya (ANTARA News) - Menteri Agama, Lukman Saifuddin, terkejut lima fraksi di DPR menyetujui perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

"Saya kaget sekali berita itu. LGBT itu sesuatu yang sama sekali tidak ditoleransi agama apapun. Apalagi agama Islam," kata dia, usai menghadiri Tanwir I Aisyiyah, di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu.

Apapun alasannya, lanjut dia, semua agama tidak menoleransi tindakan perilaku LGBT. Dia mengaku tak bisa berkomentar banyak terkait hal itu

"Jadi ya ditanyakan lebih lanjut kepada yang bersangkutan," katanya.

Sebelumnya, Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengungkapkan ada lima fraksi di DPR yang menyetujui perilaku LGBT.

"Saat ini di DPR sedang dibahas soal Undang-Undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT," kata Hasan, saat menghadiri acara yang sama, yaitu Tanwir I Aisyiyah, di Surabaya, Sabtu.

Namun saat ditanya fraksi mana saja yang menyetujui, dia enggan menyebutkan dan memastikan Fraksi PAN DPR menolak.


Secara terpisah, sebagaimana diutarakan media massa arus utama, Badan Legislasi DPR membantah ada pembahasan RUU LGBT di DPR.




Wakil Ketua Badan Legislasi DPR, Firman Soegabyo, yang menyatakan bantahan itu, sekaligus memberi klarifikasi penyataan Hasan bahwa ada lima fraksi di DPR itu. 


Dalam Tanwir Aisyiyah, Saifuddin juga menyoroti pergeseran nilai-nilai karena anak mudah mendapat informasi dari gawainya. Hal itu berdampak bergesernya relasi hubungan orangtua dan anak.

"Dulu berbicara dengan orangtua atau guru tidak boleh menatap matanya langsung. Itu seperti menantang. Tapi sekarang nilai menghormati orangtua itu tidak lagi diperagakan," katanya.

Menurut dia pendidikan bagi orangtua jauh lebih penting untuk membendung hal itu. Dari orangtua yang terdidiklah akan lahir anak-anak yang berkualitas.

"Menjadi orangtua pada masa sekarang jauh lebih kompeks dibanding zaman dulu. Sekarang anak-anak lebih cepat dewasa matang. Dari sisi informasi jauh lebih mendapatkan aksesn mendapat informasi. Gadget itu 10 kali lipat dari pada kita kecepatannya," katanya.