Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kenakalan remaja, termasuk kalangan pelajar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, sangat memprihatinkan sehingga polisi mengambil tindakan tegas dengan tujuan pembinaan.

"Mereka yang diamankan, kami data dan dilakukan pembinaan agar mereka tidak mengulangi lagi. Kami juga memanggil orangtua dan pihak sekolah agar mereka memperketat pengawasan," kata Kapolsek Baamang, AKP Agoes Tri di Sampit, Sabtu.

Polsek Baamang mengamankan sembilan pelajar di sebuah rumah di Jalan Wengga Metropolitan III, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang. Polisi kemudian menjemput satu orang lagi pelajar yang sempat kabur saat penggerebekan.

Mereka adalah RM, R, MIF, MF, A, IWS, AG, GA, EI serta satu orang yang sempat kabur yaitu E. Para pelajar itu berasal dari sejumlah sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, bahkan sebagian berasal sekolah berbasis keagamaan.

Penindakan itu dilakukan setelah polisi mendapat laporan masyarakat yang menduga para pelajar itu sedang berpesta minuman keras. Saat penggerebekan, polisi menemukan barang bukti 14 kaleng lem yang biasanya menimbulkan efek halusinasi jika dihirup secara berlebihan, tiga botol bekas arak serta gir sepeda motor.

Para pelajar yang masih berpakaian seragam pramuka itu langsung dibawa ke Mapolsek Baamang. Mereka bukannya berada di sekolah saat jam belajar, malah diduga mabuk-mabukan.

Polisi mendata, memberi pengarahan dan mewajibkan para pelajar tersebut membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Orangtua mereka dan pihak sekolah juga dihadirkan ke Mapolsek Baamang.

"Setelah diberi nasihat dan pembinaan, mereka kami kembalikan kepada orangtua mereka. Kami meminta orangtua dan pihak sekolah untuk memperketat pengawasan agar anak-anak mereka tidak terjerumus pada pergaulan negatif," harap Agoes.

Pergaulan remaja di Kotawaringin Timur, khususnya di Sampit, sudah sangat memprihatinkan. Selain marak mengonsumsi obat terlarang, minuman keras dan menghirup lem, kini bermunculan geng dan sering terjadi perkelahian antar geng.

Masyarakat dan orangtua diminta peduli dalam membantu polisi menanggulangi masalah ini. Jika dibiarkan, pergaulan remaja dikhawatirkan makin buruk sehingga dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.