Yogyakarta (ANTARA News) - Kadipaten Pakualaman akan menggelar peringatan "212 Tahun Hadeging Kadipaten Pakualaman" atau berdirinya kadipaten itu melalui beragam perlombaan mulai 24 Februari hingga 24 Juni 2018.

Ketua Panitia, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Indrokusumo saat jumpa pers di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan peringatan "212 Tahun Hadeging Kadipaten Pakualaman" memiliki tujuan mengenalkan serta melestarikan budaya yang dilahirkan dari Kadipaten Pakualaman secara turun temurun.

"Tidak terbatas hanya sebagai peringatan tahunan. Acara ini sesungguhnya menyesuaikan mandat Paku Alam X sebagai pengemban kebudayaan," kata kerabat Kadipaten Pakualaman itu.

Indro mengatakan acara "212 Tahun Hadeging Kadipaten Pakualaman" akan dibuka dengan serangkaian acara adat "wilujengan" atau selamatan dan "nyekar sowan" mulai 24 hingga 25 Januari 2018.

"Nyekar sowan" atau ziarah dilakukan di tempat peristirahatan KGPAA Paku Alam (PA) I hingga IV di Hastana Kothagedhe, selanjutnya ke Hastana Giriganda, Kulon Progo yang merupakan kompleks makam PA V hingga IX.

"Serangkaian acara adat ini untuk internal saja yang hanya diikuti kerabat hingga abdi dalem Kadipaten Pakualaman," kata dia.

Serangkaian acara internal lainnya yakni pemeriksaan mata bagi abdi dalem, doa bersama di Masjid Pakualaman, serta resepsi Hadeging Kadipaten Pakualaman.

Selepas acara internal, pada 26-27 Januari 2018 di Tratag Bangsal Sewatama Puropakualaman berlangsung sayembara Macapat Paku Alam Cup VI. Lomba yang akan memperebutkan Trophy Bergilir KGPAA Paku Alam itu akan diikuti peserta kategori pelajar (SD-SMP), abdi dalem, dan umum.

"Tembang-tembang yang dilombakan diambil dari naskah-naskah kuno Pura Pakualaman," kata Indro.

Selain Macapat, panitia juga menyelenggarakan lomba-lomba lain yang mengusung tema-tema budaya seperti dolanan anak, lomba tari klasik "Gagrag Pakualaman maupun Gagrak Yogyakarta, grand prix pelukis pelajar, lomba mewarnai motif batik, lomba Jemparingan Mataraman, hingga kejuaraan pacuan kuda Pakualaman Cup VI.

"Panitia juga menggelar `Jogja Gowes Heritage` pada 11 Maret 2018 untuk mengenalkan lokasi atau bangunan-bangunan heritage maupun cagar budaya yang ada di Yogyakarta," kata dia.