AA Gym: jadikan pilkada seperti 17 Agustusan
19 Januari 2018 18:31 WIB
Abdullah Gymnastiar yang dikenal dengan nama AA Gym menyampaikan pidatonya pada acara "Apel Nusantara Bersatu" di Lapangan Gasibu Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/11/2016). Apel Nusantara Bersatu yang bertajuk "Indonesia Milikku, Indonesia Milikmu, Indonesia Milik Kita Semua" merupakan kegiatan untuk memupuk kesadaran nasionalisme, kesatuan, dan persatuan bangsa agar tidak terpecah belah dalam koridor Bhinneka Tunggal Ika. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng) ()
Semarang (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa dengan Aa Gym mengharapkan pelaksanaan pilkada serentak 2018 ini berjalan seperti peringatan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus.
"Semoga bisa berjalan seperti 17 Agustusan, penuh kompetisi namun penuh keceriaan," katanya ketika memberi tausiah dalam doa bersama dalam rangka Pilkada 2018 yang digelar di Polda Jawa Tengah, Jumat.
Ia melihat budaya media sosial beberapa waktu terakhir ini cukup mengkhawatirkan.
Masyarakat, lanjut dia, dengan gampang mengeluarkan tulisan yang mengolok-olok orang lain.
Padahal, lanjut dia, jika terjadi perpecahan maka akan terjadi kerugian yang luar biasa.
"Gubernur atau bupati/ wali kota akan terus berganti, tetapi keresahan tidak boleh terjadi," katanya.
Sementara Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono dalam sambutannya mengharapkan pelaksanaan pilkada gubernur dan bupati/ wali kota di tujuh daerah di provinsi ini berjalan lancar, aman, dan damai.
Menurut dia, meski Jawa Tengah menempati posisi ke-17 dalam survei kerawanan pilkada, jajaran kepolisian harus tetap proaktif mewujudkan pilkada yang kondusif dan lancar.
Ia menegaskan pelaksanaan pilkada yang berkualitas tidak terlepas dari peran seluruh masyarakat.
"Semoga bisa berjalan seperti 17 Agustusan, penuh kompetisi namun penuh keceriaan," katanya ketika memberi tausiah dalam doa bersama dalam rangka Pilkada 2018 yang digelar di Polda Jawa Tengah, Jumat.
Ia melihat budaya media sosial beberapa waktu terakhir ini cukup mengkhawatirkan.
Masyarakat, lanjut dia, dengan gampang mengeluarkan tulisan yang mengolok-olok orang lain.
Padahal, lanjut dia, jika terjadi perpecahan maka akan terjadi kerugian yang luar biasa.
"Gubernur atau bupati/ wali kota akan terus berganti, tetapi keresahan tidak boleh terjadi," katanya.
Sementara Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono dalam sambutannya mengharapkan pelaksanaan pilkada gubernur dan bupati/ wali kota di tujuh daerah di provinsi ini berjalan lancar, aman, dan damai.
Menurut dia, meski Jawa Tengah menempati posisi ke-17 dalam survei kerawanan pilkada, jajaran kepolisian harus tetap proaktif mewujudkan pilkada yang kondusif dan lancar.
Ia menegaskan pelaksanaan pilkada yang berkualitas tidak terlepas dari peran seluruh masyarakat.
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: