Bandung tambah 12 unit Bus Bandros
19 Januari 2018 15:36 WIB
Bus Tour On Bus (Bandros) tengah dipajangkan di halaman parkir Balai Kota Bandung. Tahun 2018 Pemkot Bandung menambah 12 unit Bandros untuk melayani wisatawan. (Antara/Asep Firmansyah)
Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandung menambah 12 unit Bus Bandung Tour On Bus (Bandros) untuk melayani wisatawan berkeliling ke sejumlah tempat bersejarah dan area wisata.
"Mudah-mudahan dengan begini wisatawan ke Kota Bandung lebih nyaman, menjadikan Bandros sebagai prioritas (kendaraan)," ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jumat.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pengadaan bus Bandros tersebut untuk menambah jumlah armada yang sebelumnya hanya tersedia enam unit. Seluruh bus ini dibeli murni berasal dari APBD Kota Bandung dengan biaya hingga Rp12,4 miliar.
Menurutnya, penambahan 12 unit bus untuk memenuhi permintaan wisatawan yang jumlahnya cukup signifikan setiap harinya.
"Jadi begini, akhirnya kami putuskan Bandros itu tidak dengan pola CRS karena lama meyakinkan pihak ketiga untuk menyumbang. Nah akhirnya kita putuskan melalui dana APBD, sehingga jumlah yang 12 plus 6 ini bisa melayani wisata lebih baik," kata dia.
Bandros yang dicat warna-warni itu akan melayani transportasi melalui lima rute wisata ke berbagai penjuru Kota Bandung. Tiap warna Bandros memiliki rutenya masing-masing.
Bandros berwarna biru akan berkeliling dari Alun-Alun Bandung, Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buah Batu. Sedangkan Bandros Kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-Alun Bandung, dan Braga.
Sementara itu, Bandros Ungu akan melalui jalan-jalan di rute Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai. Kemudian rute Bandros Hijau yang akan membawa wisatawan melewati Chinatown, Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran.
Ada pula Bandros Merah Muda yang akan melewati Gasibu, Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya.
"Kalau Bandros yang hitam itu khusus untuk tamu VIP yang datang ke Kota Bandung. Jadi itu untuk tamu-tamu pemerintah kota bisa pakai yang itu," kata dia.
Pengelolaan 12 Bandros saat ini masih dipegang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) secara swakelola. Ke depan, Dishub akan melakukan lelang untuk menentukan pengelola Bandros sehingga bisa dimanfaatkan secara lebih profesional.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Didi Ruswandi menuturkan, Bandros ini dijadwalkan akan beroperasi Februari mendatang. Dishub masih memproses kajian tarif agar tidak mengganggu angkutan kota dan Bandros sebelumnya.
Dishub akan menetapkan dua jenis tarif, yakni tarif sekali jalan dan paket seharian (One Day Pass). Tarif sekali jalan akan berkisar antara Rp 10.000-15.000, sedangkan paket seharian akan dikenakan tarif antara Rp 25.000-Rp 50.000.
"Saat ini kita akan uji rute dulu. Kemungkinan Februari baru kita bisa jalan," ujar Didi.
"Mudah-mudahan dengan begini wisatawan ke Kota Bandung lebih nyaman, menjadikan Bandros sebagai prioritas (kendaraan)," ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jumat.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pengadaan bus Bandros tersebut untuk menambah jumlah armada yang sebelumnya hanya tersedia enam unit. Seluruh bus ini dibeli murni berasal dari APBD Kota Bandung dengan biaya hingga Rp12,4 miliar.
Menurutnya, penambahan 12 unit bus untuk memenuhi permintaan wisatawan yang jumlahnya cukup signifikan setiap harinya.
"Jadi begini, akhirnya kami putuskan Bandros itu tidak dengan pola CRS karena lama meyakinkan pihak ketiga untuk menyumbang. Nah akhirnya kita putuskan melalui dana APBD, sehingga jumlah yang 12 plus 6 ini bisa melayani wisata lebih baik," kata dia.
Bandros yang dicat warna-warni itu akan melayani transportasi melalui lima rute wisata ke berbagai penjuru Kota Bandung. Tiap warna Bandros memiliki rutenya masing-masing.
Bandros berwarna biru akan berkeliling dari Alun-Alun Bandung, Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buah Batu. Sedangkan Bandros Kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-Alun Bandung, dan Braga.
Sementara itu, Bandros Ungu akan melalui jalan-jalan di rute Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai. Kemudian rute Bandros Hijau yang akan membawa wisatawan melewati Chinatown, Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran.
Ada pula Bandros Merah Muda yang akan melewati Gasibu, Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya.
"Kalau Bandros yang hitam itu khusus untuk tamu VIP yang datang ke Kota Bandung. Jadi itu untuk tamu-tamu pemerintah kota bisa pakai yang itu," kata dia.
Pengelolaan 12 Bandros saat ini masih dipegang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) secara swakelola. Ke depan, Dishub akan melakukan lelang untuk menentukan pengelola Bandros sehingga bisa dimanfaatkan secara lebih profesional.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Didi Ruswandi menuturkan, Bandros ini dijadwalkan akan beroperasi Februari mendatang. Dishub masih memproses kajian tarif agar tidak mengganggu angkutan kota dan Bandros sebelumnya.
Dishub akan menetapkan dua jenis tarif, yakni tarif sekali jalan dan paket seharian (One Day Pass). Tarif sekali jalan akan berkisar antara Rp 10.000-15.000, sedangkan paket seharian akan dikenakan tarif antara Rp 25.000-Rp 50.000.
"Saat ini kita akan uji rute dulu. Kemungkinan Februari baru kita bisa jalan," ujar Didi.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: