PSI galang dana publik untuk mengongkosi partai
19 Januari 2018 09:01 WIB
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie saat memberikan keterangan kepada media mengenai pembukaan pendaftaran Calon Legislatif PSI di kantor DPP PSI, Jakarta, Minggu (27/8/2017). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggalang dana dari masyarakat untuk membiayai partai guna mendorong perbaikan iklim politik di Tanah Air.
"Agar independen, hanya memperjuangkan kepentingan rakyat dan tidak punya beban mental untuk balas budi ke seseorang, partai harus didanai oleh publik," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam siaran pers, Jumat.
Grace mengatakan selama ini partai politik hidup dari uang satu atau beberapa orang saja dan kondisi yang demikian membuat partai tidak independen, lebih banyak melayani kepentingan penyandang dananya.
Kalau ingin melihat politik yang bersih, ia mengatakan, publik harus ikut membiayai partai sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
"Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai operasional partai, termasuk membiayai para caleg PSI yang akan bertarung di Pemilu 2019," kata Grace.
Dia mengatakan PSI membuka penerimaan enam jenis sumbangan yang nilainya mulai dari Rp25 ribu sampai Rp1 miliar per tahun. Para donatur nantinya akan diberi Kartu Solidaritas Anti Korupsi dan Intoleransi atau Kartu SAKTI yang juga bisa berfungsi sebagai uang elektronik.
Dengan menjadi donatur PSI, ia mengatakan, warga bisa turut menentukan arah kebijakan partai. "Sebenarnya, PSI sudah sering melakukan penggalangan dana. Cuma caranya masih tradisional," kata Grace.
Dalam penggalangan dana sebelumnya, Grace menjelaskan, partai mengundang seseorang atau satu komunitas kemudian menjelaskan apa dan bagaimana partai serta meminta sumbangan, yang bisa berupa jasa, barang, atau uang.
"Sekarang kami mau formalkan prosesnya, agar bisa melibatkan lebih banyak orang dan lebih efisien. Dengan demikian, akan lebih banyak orang yang bisa memiliki PSI," kata mantan pemandu acara TV berita ini.
"Agar independen, hanya memperjuangkan kepentingan rakyat dan tidak punya beban mental untuk balas budi ke seseorang, partai harus didanai oleh publik," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam siaran pers, Jumat.
Grace mengatakan selama ini partai politik hidup dari uang satu atau beberapa orang saja dan kondisi yang demikian membuat partai tidak independen, lebih banyak melayani kepentingan penyandang dananya.
Kalau ingin melihat politik yang bersih, ia mengatakan, publik harus ikut membiayai partai sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
"Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai operasional partai, termasuk membiayai para caleg PSI yang akan bertarung di Pemilu 2019," kata Grace.
Dia mengatakan PSI membuka penerimaan enam jenis sumbangan yang nilainya mulai dari Rp25 ribu sampai Rp1 miliar per tahun. Para donatur nantinya akan diberi Kartu Solidaritas Anti Korupsi dan Intoleransi atau Kartu SAKTI yang juga bisa berfungsi sebagai uang elektronik.
Dengan menjadi donatur PSI, ia mengatakan, warga bisa turut menentukan arah kebijakan partai. "Sebenarnya, PSI sudah sering melakukan penggalangan dana. Cuma caranya masih tradisional," kata Grace.
Dalam penggalangan dana sebelumnya, Grace menjelaskan, partai mengundang seseorang atau satu komunitas kemudian menjelaskan apa dan bagaimana partai serta meminta sumbangan, yang bisa berupa jasa, barang, atau uang.
"Sekarang kami mau formalkan prosesnya, agar bisa melibatkan lebih banyak orang dan lebih efisien. Dengan demikian, akan lebih banyak orang yang bisa memiliki PSI," kata mantan pemandu acara TV berita ini.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: