Jusuf Kalla buka Tanwir Aisyiah di Surabaya
19 Januari 2018 07:00 WIB
Wapres Jusuf Kalla (tengah) menjawab pertanyaan wartawan didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kiri), Wagub Jatim, Saifullah Yusuf (kedua kanan) dan Walikota Malang, Moh Anton (kanan) (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Surabaya (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Tanwir Aisyiah yang pertama kali di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat.
Wapres beserta Mufidah Kalla bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat pagi beserta rombongan, dan dijadwalkan tiba di Surabaya dengan disambut oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Usai membuka Tanwir Aisyiah, Wapres juga akan meresmikan Gedung At Tauhid di UMS dan setelahnya akan melaksanakan ibadah Shalat Jumat di Masjid At-Taqwa Juanda, Surabaya.
Rektor UMS Sukadiono mengatakan pembukaan Tanwir rencananya dihadiri sekitar 2.000 peserta dan 500 peserta tetap perwakilan Muhammadiyah se-Indonesia.
Tanwir I Aisyiah Muhammadiyah diselenggarakan untuk pertama kalinya dengan mengambil tema "Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Pilar Kemakmuran Bangsa".
Suko mengatakan dengan etos kerja dan kegigihan, perempuan diharapkan menjadi kekuatan strategis dalam gerakan pemberdayaan ekonomi untuk mewujudkan kemakmuran bangsa.
"Perempuan merupakan kekuatan potensial dalam pembangunan dan kemajuan bangsa, termasuk untuk menjadi pelaku gerakan pemberdayaan ekonomi," kata Sukadiono.
Pemberdayaan perempuan, khususnya dalam bidang ekonomi, memerlukan penguatan usaha, sehingga dapat membawa dampak positif bagi kemakmuran bangsa.
Wapres beserta Mufidah Kalla bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat pagi beserta rombongan, dan dijadwalkan tiba di Surabaya dengan disambut oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Usai membuka Tanwir Aisyiah, Wapres juga akan meresmikan Gedung At Tauhid di UMS dan setelahnya akan melaksanakan ibadah Shalat Jumat di Masjid At-Taqwa Juanda, Surabaya.
Rektor UMS Sukadiono mengatakan pembukaan Tanwir rencananya dihadiri sekitar 2.000 peserta dan 500 peserta tetap perwakilan Muhammadiyah se-Indonesia.
Tanwir I Aisyiah Muhammadiyah diselenggarakan untuk pertama kalinya dengan mengambil tema "Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Pilar Kemakmuran Bangsa".
Suko mengatakan dengan etos kerja dan kegigihan, perempuan diharapkan menjadi kekuatan strategis dalam gerakan pemberdayaan ekonomi untuk mewujudkan kemakmuran bangsa.
"Perempuan merupakan kekuatan potensial dalam pembangunan dan kemajuan bangsa, termasuk untuk menjadi pelaku gerakan pemberdayaan ekonomi," kata Sukadiono.
Pemberdayaan perempuan, khususnya dalam bidang ekonomi, memerlukan penguatan usaha, sehingga dapat membawa dampak positif bagi kemakmuran bangsa.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: