Keterangan pejabat dan sumber keamanan setempat pada Kamis menduga pelaku merupakan petempur kelompok bersenjata Boko Haram.
Serangan tersebut terjadi pada Rabu malam di Desa Toumour, dekat Danau Chad dan perbatasan Nigeria, yang dirusak serangan kelompok keras selama usaha delapan tahun untuk menciptakan kekhalifahan di dalam dan sekitar markasnya di Nigeria.
Pejabat rumah sakit mengatakan delapan tentara terluka dalam penyergapan tersebut, yang menurut petugas keamanan memiliki kemiripan dengan serangan Boko Haram pada masa lalu. Empat prajurit lain hilang, kata sumber keamanan, yang juga mengatakan mayat empat tersangka anggota Boko Haram ditemukan di tempat kejadian tersebut.
Juru bicara pemerintah belum bersedia memberikan tanggapan.
Sumber polisi setempat mengatakan bahwa para penyerang bersenjata berat memasuki desa dengan sepeda motor dan kendaraan lain, yang salah satunya dicat dengan warna tentara Niger.
Pejuang merazia telepon genggam penduduk desa selama beberapa jam sebelumnya untuk mencegah mereka memberi tahu pihak berwenang, kata penduduk.
Pasukan terkejut dengan serangan mendadak itu dan meninggalkan posisi mereka, membiarkan militan menyita 10 kendaraan lapis baja sebelum mundur ke markas mereka di negara tetangga Nigeria, kata sumber keamanan.
Angkatan udara dan pasukan lainnya telah mencapai daerah tersebut dan mengizinkan tentara untuk mendapatkan kembali kendali atas posisi tersebut, kata mereka.
Boko Haram telah berusaha sejak 2009 untuk mendirikan sebuah negara Islam di timur laut Nigeria, dari mana ia telah meluncurkan serangan dan pemboman bunuh diri di Niger, Chad dan Kamerun. Lebih dari 15.000 orang terbunuh dan jutaan orang mengungsi.
Serangan terhadap kota terdekat Bosso pada Juni 2016 menewaskan 32 tentara, mendorong Chad untuk mengirim 2.000 tentara untuk membantu Niger melawan militan tersebut.
Pasukan tersebut ditarik pada bulan Oktober tahun lalu, meningkatkan kekhawatiran baru tentang keamanan di wilayah Diffa.
Pada awal tahun, pembom bunuh diri menewaskan 11 orang dalam serangan di sebuah masjid di bagian timur laut Nigeria, pusat konflik dengan pemberontak Boko Haram.
Pelaku bom bunuh diri tersebut menyerang masjid di kota Gamboru di negara bagian Borno, dekat perbatasan Nigeria dengan Kamerun, saat sholat subuh, kata Ali Mustapha, seorang pekerja bantuan.
"Masjid itu hancur dan terbakar," katanya. "Setelah beberapa jam, ketika kami melakukan evakuasi pada korban, kami melihat 11 jenazah, dengan pelaku bom bunuh diri (jumlah total korban tewas) 12 orang."
Foto setelah ledakan menunjukkan jenazah korban tewas tidak ditutup dan dibariskan di halaman. Sebuah bangunan berubah menjadi puing, menyisakan beberapa bagian dinding sebelah kiri.
Serangan tersebut terjadi pada Rabu malam di Desa Toumour, dekat Danau Chad dan perbatasan Nigeria, yang dirusak serangan kelompok keras selama usaha delapan tahun untuk menciptakan kekhalifahan di dalam dan sekitar markasnya di Nigeria.
Pejabat rumah sakit mengatakan delapan tentara terluka dalam penyergapan tersebut, yang menurut petugas keamanan memiliki kemiripan dengan serangan Boko Haram pada masa lalu. Empat prajurit lain hilang, kata sumber keamanan, yang juga mengatakan mayat empat tersangka anggota Boko Haram ditemukan di tempat kejadian tersebut.
Juru bicara pemerintah belum bersedia memberikan tanggapan.
Sumber polisi setempat mengatakan bahwa para penyerang bersenjata berat memasuki desa dengan sepeda motor dan kendaraan lain, yang salah satunya dicat dengan warna tentara Niger.
Pejuang merazia telepon genggam penduduk desa selama beberapa jam sebelumnya untuk mencegah mereka memberi tahu pihak berwenang, kata penduduk.
Pasukan terkejut dengan serangan mendadak itu dan meninggalkan posisi mereka, membiarkan militan menyita 10 kendaraan lapis baja sebelum mundur ke markas mereka di negara tetangga Nigeria, kata sumber keamanan.
Angkatan udara dan pasukan lainnya telah mencapai daerah tersebut dan mengizinkan tentara untuk mendapatkan kembali kendali atas posisi tersebut, kata mereka.
Boko Haram telah berusaha sejak 2009 untuk mendirikan sebuah negara Islam di timur laut Nigeria, dari mana ia telah meluncurkan serangan dan pemboman bunuh diri di Niger, Chad dan Kamerun. Lebih dari 15.000 orang terbunuh dan jutaan orang mengungsi.
Serangan terhadap kota terdekat Bosso pada Juni 2016 menewaskan 32 tentara, mendorong Chad untuk mengirim 2.000 tentara untuk membantu Niger melawan militan tersebut.
Pasukan tersebut ditarik pada bulan Oktober tahun lalu, meningkatkan kekhawatiran baru tentang keamanan di wilayah Diffa.
Pada awal tahun, pembom bunuh diri menewaskan 11 orang dalam serangan di sebuah masjid di bagian timur laut Nigeria, pusat konflik dengan pemberontak Boko Haram.
Pelaku bom bunuh diri tersebut menyerang masjid di kota Gamboru di negara bagian Borno, dekat perbatasan Nigeria dengan Kamerun, saat sholat subuh, kata Ali Mustapha, seorang pekerja bantuan.
"Masjid itu hancur dan terbakar," katanya. "Setelah beberapa jam, ketika kami melakukan evakuasi pada korban, kami melihat 11 jenazah, dengan pelaku bom bunuh diri (jumlah total korban tewas) 12 orang."
Foto setelah ledakan menunjukkan jenazah korban tewas tidak ditutup dan dibariskan di halaman. Sebuah bangunan berubah menjadi puing, menyisakan beberapa bagian dinding sebelah kiri.