Palembang (ANTARA News) - Empat puluh satu mahasiswa dan seorang dosen Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, Sumatera Selatan, yang terluka dalam insiden runtuhnya selasar Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin lalu (15/1), sekarang masih dirawat di sejumlah rumah sakit.

"Seluruh korban yang mayoritas perempuan itu sekarang ini dirawat di tiga rumah sakit yakni seorang dosen dan 17 mahasiswa dirawat di Rumah Sakit Siloam, 16 mahasiswa dirawat di RS Jakarta, dan 8 mahasiswa dirawat di RS TNI-AL Mintoharjo," kata Koordinator Media Center Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, Herianto di Palembang, Kamis.

Sedangkan mahasiswa lainnya peserta studi banding di BEI Jakarta yang hanya mengalami luka ringan sudah dipulangkan ke Palembang dengan didampingi sejumlah dosen, setelah mereka menjalani pemeriksaan oleh dokter.

Sebanyak 53 mahasiswa korban runtuhnya selasar gedung BEI itu dibawa pulang dari Jakarta ke Palembang dengan menggunakan pesawat secara bertahap yakni pada Selasa (16/1) 40 mahasiswa dan Rabu (17/1) 13 mahasiswa.

Mahasiswa yang mengalami luka berat dan patah tulang yang menjalani operasi dan rawat inap di sejumlah rumah sakit di Jakarta juga nantinya akan difasilitasi kepulangannya ke Palembang jika sudah diizinkan oleh tim dokter untuk bisa rawat jalan.

Mereka yang masih dirawat itu terus dipantau perkembangannya dan tetap didampingi tim dosen yang sudah ditugaskan oleh Rektor UBD Prof Bochari Rachman.

Mahasiswa UBD Palembang berangkat studi banding ke BEI Jakarta seluruhnya 94 orang dari Program Studi Akuntansi.

Akibat musibah yang terjadi di gedung BEI Jakarta, menurut Heri, kegiatan studi banding mahasiwa ke beberapa tempat lainnya tidak memungkinkan diteruskan.